part 19

50 7 5
                                    

"Alhamdulillah akhinya bisa ke rumah Canda." Ujar Raffi yang turun dari motornya.

"Hem." Gumam Canda sambil membuka pintu rumahnya. Semua teman-teman Raffi berada didepan pintu. Canda terkejut karena di hadapannya ada Raffi dan segerombolan laki-laki.

"Gamau masuk?" Tanya Canda.

"Belum ditawarin masuk." Jawab Raffi.

"Lah? Ai tadi si Canda ngomong naon anying." Ketus Arya yang menyimak obrolan Raffi dan Canda.

"Mwehehehe, yaudah yu masuk semua nyaaaa." Ajak Raffi kepada semua teman-temannya. Canda hanya diam dan menggelengkan kepala.

"Ko pada berdiri?" Tanya Canda yang sudah menutup pintu.

"Belum ditawarin duduk." Jawab Raffi yang lagi-lagi melontarkan kata seperti itu.

"Yaudah duduk aja ribet." Ujar Canda yang tertawa jahat.

Karena teman-teman Raffi lumayan banyak. Mereka ada yang duduk di sofa, ada yang di karpet. Ada yang sibuk dengan ponselnya, ada yang vc dengan doi, ada yang jomblo, ada yang nge-vape dan banyak lagi. Canda hampir kewalahan dengan temannya yang satu ini.

Pembantu Canda datang sambil membawa banyak makanan dalam toples. Canda langsung membantu membawa gelas air untuk teman-temannya.

"Gausah repot-repot bi, Canda." Ujar Raffi.

"Gapapa. Emang kebiasaan gini ko." Jawab Canda.

"Eeh ngerepotin." Gumam Raffi yang masih bersikap tidak enak.

"Emang Raffi doang yang nerima ini? Kan atuh temen-temen kamu juga pasti ada yang lapar atau pengen ngemil. Kalo kamu gamau yaudah gausah dimakan. Rese banget jadi orang." Jelas Canda.

"Tah he euh bener si Cans. Kan aing ge hayang atuh Fi ah maneh mah." Protes Arya yang mengambil salah satu toples. Raffi hanya menatap datar semua orang dan mengambil minum.

Semua terlihat mengesankan. Mungkin jika di dalam WhatsApp, ini adalah pesan berbintang dalam hidup Bilqis. Orang-orang ini yang membuat Bilqis merasa hidup di status sosial nya. Hal ini juga tidak akan membuat orang tua Bilqis khawatir akan dirinya yang mengetahui bagaimana Bilqis dengan teman-teman sekelasnya. Santi dan Ilham sangat kecewa dengan teman-teman sekelas Bilqis yang memperlakukan Bilqis tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan hak asasi manusia. Maka dari itu, Santi dan Ilham tidak akan melarang Bilqis untuk berteman dengan siapa saja.

"Eh hayu atuh liliwetan." Ajak Raffi yang membuat orang-orang menatap padanya.

"Emm ide bagus tuh Fi. Udah lama ga makan liwet." Ujar Arya.

"Dimana?" Tanya Bilqis.

"Disini aja!" Jawab Canda dengan wajah sumringah. Raffi seketika tersenyum pada Canda yang membuat Canda bingung harus bagaimana.

"Ga ngerepotin? Emang orang tua lo kemana Can?" Tanya Raffi yang akhirnya mewakili batin Arya, Bilqis, sekaligus teman-temannya.

"Gapapa. Malahan gue seneng kalo temen-temen udah ngumpul disini. Emm orang tua gue kerja diluar kota sejak satu bulan yang lalu." Jelas Canda.

"Oo diluar kotaa. Baliknya kapan?" Tanya Raffi.

"Buset, ek naon sia nanya iraha balik indung bapa na si Canda?" Samber Arya yang terkejut dengan perkataan Raffi.

"He euh atu kumaha sia teh mun pas liliwetan aya indung bapa na? Rewas tak karuan atuh urang teh. Bisi urang na teu mawa nanaon, jeng bisi urang na caludih keteh kumaha?" Ketus Raffi yang panjang lebar menerangkan penjelasannya.

semesta TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang