Setelah 15 menit dalam perjalanan dari rumah Dirga akhirnya mereka sampai di rumah Viona
"Aku masuk ya" ucap Viona yang diangguki Dirga disertai dengan senyuman manisnya
"Kalo kamu udah sampe rumah kabarin aku" ucap Viona sebelum ia melenggang pergi memasuki rumahnya
Ketika Dirga sudah memastikan Viona masuk kedalam rumahnya ia pun segera menghidupkan mesin motornya dan melaju ke markas Dark.
Viona yang mengintip Dirga dari balik jendela rumahnya dikagetkan dengan sapuan tangan di pundaknya
"Ngapain?" tanya wanita paruh baya, Gita mami Viona
"Engga mi"
"Kamu tau ga kelakuan papi kamu?..
...dia balik lagi sama perempuan itu. dia selingkuhin mami lagi, sebenarnya dia itu punya perasaan gak sih! Mami udah ngeliat dengan mata kepala mami sendiri kalo papi kamu lagi di mall berdua sama perempuan. tapi papi kamu tetep aja ngelak ga ngaku! Mami kurang apasih Vi!?" jelas Gita disertai amarah yang terlihat di matanya
Viona yang mendengar nya pun hanya diam sedari tadi, ia bingung harus melakukan apa
"Selama ini mami selalu mertahanin hubungan rumah tangga mami sama papi kamu! Demi kamu! Mami gak mau kamu punya status sebagai anak yang gapunya orang tua laki-laki!...
...apa papi kamu itu gak punya otak untuk mikir?! Dia punya anak gadis, karma itu berlaku! kalau ga ke papi kamu otomatis ke kamu! anak gadisnya! anak mami! "
Viona sedikit tersentak mendengar nya, akankah Dirga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan papi terhadap mami nya?
Terlihat Gita yang langsung melenggang pergi meninggalkan Viona sendiri.
Sementara itu dilain tempat Dirga dkk sedang mengobrol di sebuah rumah yang berisi ramai sekali anak laki-laki
"Tau ga lorang kemaren gua ngeliat Jaff jalan sama cewek lain lagi" seru Gino
"Emang lo ya Jaff. Gimana si Alle mau sama lo, playboy kelas teri" ejek Deon
"Hiburan doang sementara Alle belum gua dapetin jadi boleh lah gua main sedikit" jawab Jaff
"Perempuan itu diciptakan untuk diseriusin bukan untuk dimainin" balas Dirga yang daritadi menyimak perbincangan teman-temannya
"Denger tu apa kata pak ketua" Deon menimpali
"Iyadeh tau yang serius dan bucin banget cuma sama satu perempuan" ucap Jaff
Ngomongin soal perempuan Dirga lupa mengabari Viona
Sayang ❤
°aku udh nyampe rumahKenapa Dirga berbohong? alasannya karena Dirga dkk rencananya sehabis mereka ngobrol santai mereka akan menyerang markas geng Morir
"Bang apa kali ini kita bakal turun semua?" ucap salah satu anggota Dark yang dilihat ternyata dia masih duduk di bangku kelas 10 SMA
"Enggak. Kali ini cuma Gua, Arjuna, Gino, Jaff, Deon dan 10 orang dari kalian" balas Dirga
"Kenapa cuma sedikit bang?"
"Kita mau ngelakuin sesuatu kalo ga ada persiapan itu ga akan berhasil. Sama kayak Morir" balas Dirga disertai dengan smirk nya dan setelah itu ia langsung berdiri dan "kita cabut sekarang!" ucap Dirga melenggang pergi diikuti beberapa anggota geng Dark
-"Markas kita diserang!!" itu teriakan salah satu anggota Morir
"Bangsat!" ucap seorang lelaki yang langsung keluar markas
prok prok prok
"Selamat datang di markas Morir saudara ku!" ucap lelaki yang mengumpat tadi disertai senyuman mengejeknya
"Gausah sok kegantengan lo anjing!" umpat Jaff melihat muka si lelaki tersebut
"Wow wow santai bro buru-buru amat. atas dasar apa nih berkunjung ke markas gua?"
"Iseng aja, toh kemarin lo pernah juga kan tiba-tiba dateng ke markas Dark" balas Dirga mengejek
"Hai sepupu ku yang ganteng Dirga. Jadi ceritanya kalian mau balas dendam sama gua?"
"Gausah banyak bacot anjing!" jawab Dirga dengan tangan yang mengepal kuat dan langsung mengarahkan pukulan pada wajah lelaki tersebut
Akhirnya terjadilah perkelahian antara geng Dark dan Morir yang tentu saja dimenangkan oleh Dark karena Morir tidak memiliki orang yang banyak hanya terdiri dari 7 orang
"Cabut! Kita kalah jumlah!" ucap lelaki yang tadi sempat beradu mulut dengan Dirga dkk
"Huu cemen lo!" teriak Gino melihat kepergian geng Morir
"Balik markas" perintah Dirga yang langsung diangguki yang lainnya
-Viona yang sedang membaca buku di meja belajarnya dikagetkan dengan suara ponselnya yang berdering, tertera nama Dirga <3
"Hai manis" sapa Dirga disebrang sana
"Hai Dir"
"Aku tebak kamu lagi duduk"
"Eum iya"
"Duduk di meja belajar kamu sambil megang pulpen dan ngehapalin rumus-rumus"
Terdengar tawa renyah Viona mengisi ruangan kamarnya
"Kamu jangan bilang nebak atuh Dir kan itu emang udah kebiasaan aku yang kamu tau"
"Hehe iya Vi, ah kamu ini gabisa di becandain"
"Kan aku bilang aku-....
" Iya vi iya aku ga bakal jadiin kamu candaan...
Pranggg!
"Kamu itu nuduh aku terus yang engga engga!"
"Gimana aku gak nuduh aku liat itu dengan mata kepala aku sendiri!"
"Dia cuma rekan kantor"
"Rekan kantor rekan kantor kamu gak harus berduan aja sama dia juga kan!"
"Terserah kamu lah!!"
Brakkk!
"Vi...
"....."
"Vio...
"A-..aah iya Dir, aku gak papa kok aku tutup ya telponnya good night " sedari tadi Viona hanya menahan tangisnya agar tidak pecah saat berbicara dengan Dirga di telpon
Hiks hiks
Bukan gampang menjalani hidup dengan hari-hari harus melihat kedua orang yang kalian sayangi bertengkar terus menerus. Hanya di sekolah dan saat bersama teman temannya lah Viona bisa tertawa dan tidak memikirkan masalah kedua orangtuanya
Tlinggg!
Dirga <3
°kamu tidur ya vi, jangan nangis karena aku gabisa ngehapus air mata kamu. goodnight mybeloved i love you ❤Membaca pesan dari Dirga membuat Viona beruntung, beruntung memiliki pacar yang mengerti akan keadaan dirinya. Viona selalu berharap Dirga akan selalu berada disisinya menjadi awan yang datang mengambang di kehidupannya, tidak lagi membawa hujan atau badai, tetapi untuk menambah warna di langit senjanya.
Tbc...
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Teen Fiction[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...