Dirga menelusuri pekarangan rumah Violet dengan matanya dari dalam mobil. Arjuna yang berada di kemudi, dan Deon yang berada di jok tengah.
Mereka bertiga langsung bolos tanpa babibu lagi menuju rumah Violet.
"Yon, turun. Cari tau itu bener rumah Violet apa bukan." Suruh Dirga.
Deon yang tengah bermain ponsel pun langsung memasukan ponselnya disaku dan keluar dari mobil, mendekati rumah Violet.
Dirga dan Arjuna memerhatikannya dari dalam mobil. Terlihat Deon yang berbicara dengan salah satu wanita paruh baya, lalu kemudian lelaki itu berpamitan dan kembali masuk ke dalam mobil.
"Gimana?"
"Bener. Itu rumah Violet, yang tadi itu nyokapnya. Tapi tu cewek lagi sekolah katanya."
Dirga dan Arjuna yang mendengarnya pun tersenyum miring. Dengan cepat Arjuna kembali menghidupkan mesin mobilnya dan berlalu dari sana.
"Sama nyokapnya aja berani boong dia." Gumam Dirga.
"So? " Tanya Arjuna.
"Markas Morir." Jawab Dirga.
"Serius lo Dir?" Tanya Deon yang diangguki lelaki itu.
Arjuna dan Deon hanya mengikuti kata si ketua dark itu, selama perjalanan tak henti-hentinya Deon berceloteh.
"Lo sama Viona sekarang gimana Dir?" Tanya lelaki itu.
"Gak tau." Balas Dirga singkat. Deon mengangkat kedua bahunya acuh.
"Liburan semester nanti. Kita ke villa kuy, kayak taun dulu. Gimana, setuju gak?"
Yang dijawab oleh deheman dari dua lelaki didepannya.
"Nti kita ajak yang cewek-cewek."
"Villa bokap lo itu Dir yang di Bandung. "
"Soal makan nanti biar kita yang urus."
Tetap tak ada jawaban. "Anjing emangan lo bedua tuh! Gue berasa ngomong sama mahluk halus." Gerutunya.
Sedangkan kedua lelaki itu hanya terkekeh singkat, Deon banyak bacot.
Tibalah mereka di depan markas Morir, dengan cepat mereka keluar mobil dan memasuki gedung tua Morir itu.
"WOI! PENGECUT, KELUAR LO. BANGSATTT!!!"
Mendengar pekikan nyaring Dirga secara bersamaan keluarlah beberapa anggota Morir, lebih kurang sekitar sepuluh orang.
"Mau apa lo, Dirga?!" Tanya salah satu dari mereka.
"Mana pemimpin lo?? Gue liat cewek sekarang ya, heh. Gak punya nyali yang cowok-cowok itu?!" Ejek Dirga.
"HAHAHAHAHA, potong aja burung lo kalo ngejadiin cewek sebagai pemimpin." Timpal Deon.
"Bangsat!"
Prok prok prok prok
"Welcome to markas Morir, Dirgaa." Seru seorang gadis kluar dari dalam gedung itu.
Sudah dapat kita duga, Violet.
Dirga dan Arjuna menggeram marah, sedangkan Deon? Pikirannya masih loading.
"Gimana hubungan lo sama Viona? Putus gak?" Ledek gadis itu.
"Cemen banget lo, nyerang hubungan. Gak ada cari lain apa!" Jawab Dirga.
"Seenggaknya dendam gue terbalaskan. Lo sama Viona pisah, biar kalian ngerasain gimana rasanya gak bisa bareng-bareng lagi. Kayak apa yang lagi gue rasain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Teen Fiction[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...