"Itu kan Viona kok dia tiba-tiba muncul lagi sih."
"Gue kira dia pindah sekolah, anjir!"
"Yah, pawangnya Dirga dah balik lagi."
"Itu siapa ya? Kok bisa gabung sama rombongannya Kak Dirga, sih?"
"Itu tu pacarnya Kak Dirga tau!"
Viona menulikan telinganya saat mendengar berbagai komentar tentang dirinya sepanjang perjalanan.
"Dirga, aku mau keruang guru dulu. Ada yang mau aku bicarain sama guru terkait kembalinya aku ke sekolah." Ucap Viona pada Dirga yang berada disebelahnya.
"Aku anter."
Viona mengangguk, ada Dirga sudah pasti ia akan merasa aman.
Dirga menyuruh Arjuna dan yang lainnya agar kekelas terlebih dahulu dan ia akan mengantarkan Viona.
Sesampainya didepan ruang guru Viona pun lantas menoleh pada Dirga. "Kamu ke kelas gih, aku gak papa sendiri. " Ucapnya.
Dirga mengangguk lalu tersenyum sekilas sebelum akhirnya meninggalkan gadis itu didepan ruang guru.
Cklek..
Pintu ruang guru ia buka, langsung saja gadis itu menemui wali kelasnya serta sang guru BK, Bu Kinan.
"Viona, kamu sudah sehat?" Tanya Bu Kinan pada anak kesayangannya itu.
"Sudah Bu."
"Baik Nak. Kamu itu nilainya memang selalu bagus dari semester pertama, hingga waktu itu kedua orang tua mu menghadap saya mengenai kondisi mu. Kamu bisa kembali lanjut sekolah disini dan ikut kelas bersama teman-teman mu yang lain. Di duabelas IPA 1 ." Ucap wali kelas Viona.
Viona tersenyum lalu mengangguk patuh akan ucapan walikelasnya, hingga agak lama ia mengobrol lantaran kedua guru ini bertanya tentang kondisinya saat itu.
••Bel istirahat berbunyi, Dirga masih pada posisinya mencatat rangkuman yang diberikan guru Matematika karena buku lelaki itu dari halaman awal hingga akhir kosong. Tak hanya dirinya, namun Arjuna, Deon, Jaff dan Gino pun.
Sera tak henti-hentinya tertawa kala mengingat mereka tadi dimarahi habis-habisan oleh sang guru.
"Anjing, diem lo Se. Gue tabok nti." Gerutu Deon kala telinganya masih menangkap suara tawa gadis itu.
"Makanya, nakal boleh goblok jangan. Hahahaha." Ucap Sera diiringi tawanya.
Keadaan kelas sepi, hanya ada mereka dan juga Violet yang tengah memakan bekalnya.
"Dirga, kamu mau aku tulisin gak? Biar kamu ke kantin, makan siang nanti kamu sakit." Seru Violet.
"Ninti kimi sikit. Woi, Dirga bukan anak kecil lagi kali." Ledek Sera.
"Lo mending tulisin gue aja Let!" Pekik Gino dari mejanya.
Dirga bangkit dari duduknya dan berjalan kearah meja gadis itu.
"Nih tulisin, babu!" Ucapnya.
"DIRGA!"
Suara seorang gadis mengagetkannya. Lelaki itu langsung berbalik dan mendapati Viona dkk disana.
"Kamu apa-apaan sih. Kok nyuruh-nyuruh dia." Ucap Viona lalu mendekat dan mengambil pekerjaan Dirga.
"Maafin Dirga ya." Serunya pada Violet.
Violet membeku, siapa gadis dihadapannya ini? Mengapa dia dengan berani menyentak Dirga dan teman-teman Dirga yang lain tak ada yang protes.
"Kamu kerjain tugas mu sendiri!" Ucapnya memberikan buku tulis itu pada sang kekasih.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Fiksi Remaja[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...