8

66 10 2
                                    

"Tante tuh sering dengerin Deon cerita-cerita tentang Jei katanya Jei ini jutek banget bund ga ada manis-manisnya" ucap bunda Deon. Saat ini Viona dkk sedang membantu bunda dan art rumah Deon membuat makanan

"Hehe ya abis Deon tuh pecicilan banget gak bisa diem hobynya ngegodain aku mulu tan, kan aku kesel" ucap Jei terkekeh sambil membayangkan setiap pertengkaran yang terjadi diantara mereka

"Biasanya kalo cowok udah suka jailin cewek pasti dia ada perasaan" balas bunda Deon

"Ah apaansi tante" Jei tersipu malu mendengar nya

"Asik di godain langsung sama camer" ucap Olif yang membuat mereka terkekeh. setelah selesai memasak makanan dan membuat minuman, bunda Deon pergi ke kamarnya karena tak ingin mengganggu anaknya dan teman-teman nya

Dirga dan Viona dkk pun makan siang dengan makanan yang disiapkan bunda Deon tadi, setelah makan mereka duduk santai di ruang keluarga rumah Deon, terdapat Dirga yang duduk disofa bermain game bersama dengan Arjuna, Jaff yang terus saja menggoda Ale dan melancarkan aksi pdkt nya, Viona dan Olif yang asik menonton tv dan Jei bersama Deon yang tal henti nya beradu argumen

"Lo kalo jadi cowok harus mau bantuin bunda lo dong jangan mau enaknya aja" sinis Jei pada Deon

"Lah suka suka gua, rumah rumah gua" balas Deon sengit

"Percuma ganteng kalo gabisa ngerjain pekerjaan rumah"

"Percuma cantik kalo hobynya nyinyir"

Miau miau!!

"Aaa-akh kucing!!" teriak Olif dan langsung naik keatas sofa membuat Dirga dan Arjuna yang sedang mabar terlonjak kaget

"Hush hush pergi sana" masih terus berteriak Olif menghindar dari kucing manis milik Dian—adik Deon

Terdengar gelak tawa dari mereka, Viona si pencinta kucing pun bangkit dari duduknya dan membawa kucing tersebut kepangkuan nya

"Dari tadi kek Vio" ucap Olif lega dan duduk di sofa dengan nafas yang masih memburu

"Bisa-bisanya ada orang yang gasuka sama hewan manis ini" ucap Viona sambil terus mengusap-usap badan si ucing

"Bukan gak suka tapi gewli" ucap Olif sembari menatap takut-takut pada kucing yang sedang berada di pangkuan Viona

"Cimo!" terdengar suara anak kecil yang memasuki rumah Deon

"Hay cimo sayang!" terlihat anak kecil yang masih memakai seragam sd kebesaran langsung saja mendekat kearah Viona lebih tepatnya kearah kucing yang ternyata bernama Cimo, diikuti dengan sang babysitter yang membawa tasnya

"Dian ada pr sayang, yuk ganti baju dulu" ajak sang babysitter, ternyata adik Deon—Dian baru aja pulang sekolah

"Gak mau Dian mau sama tante tante" balas anak itu menolak

"Anjay tante tante" ucap Jei tertawa

"Dian jangan buka kartu dong kalo malem mereka emang tante-tante tapi kalo masih siang mereka masih jadi anak sekolahan" ucap Jaff bercanda

"Sialan lo Jaff" eh Jei langsung menutup mulutnya karena kelepasan berbicara kasar di depan anak kecil

"Dian cantik jangan manggil kita tante dong, panggil kakak atau mba aja ya" ucap Viona

"Dih apaan gak mau gua dipanggil mba emangnya gua mba mba kantin apa" sewot Jei

"Banyak mau nih kunyuk" ucap Deon

"Terus Dian harus manggil apa?" tanya Dian

"Nenek"

"Mbah"

"Heh kambing lo pikir kita apaan" ucap Jei tak terima

"Tau ah daripada Dian pusing mending kakak bantuin Dian ngerjain pr" Dian membuka tas sekolah nya dan mengeluarkan beberapa buku dan alat tulis, Deon pun menghampiri adik nya tersebut

"Nih liat tiga di tambah dua hasilnya berapa?" ucap Deon

"Tiga...duaa" ucap Dian sembari memainkan jarinya layaknya sedang menghitung

"Empat" seru Dian

"Ish nih ya Dian kalo makan nasi tiga kali ditambah makan nasi lagi dua kali jadi?"

"Kenyang"

"Pinter, gih tulis"

"Heh heh apa apaan si Deon" Viona yang menyimak sedari tadi akhirnya buka suara dan menghampiri mereka

"Dian sini, ngerjain pr nya sama kak Vio aja ya" Viona menyingkirkan tubuh Deon yang berada di samping Dian

"Pantes nilai adek lo nol terus orang otak kakaknya aja ga ada isinya" ucap Jaff memegangi kepala Deon diiringi gelak tawa yang lainnya.

Tbc..

Dirgantara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang