41

18 3 0
                                    

Jamkos, adalah surga dunia bagi para pelajar. Terlebih anak kelas 12 yang seharusnya fokus belajar tapi malah berleha-leha.

Ada yang bermain ponsel, mabar ML, bucin, tidur, menyanyi bahkan ada yang izin ke toilet pada ketua kelas tapi tidak kembali kembali dari tadi.

"WOI SERA NGAPA LO GAK BALES WA GUE SEMALEM, GUE MAU NYONTEK PR AKUTAN BEGEE!!" Teriak Deon dengan tangan yang masih menggenggam ponsel dimiringkan, mabar ML dengan Jaff dan Gino.

Sera mendelik, ia yang tengah bedakan pada make-up yang dia bawa pun menoleh kebelakang menatap kearah Deon.

"Aku hanya punya waktu untuk pria tampan..." Jawab Sera.

Seisi kelas lantas tertawa dengan jawaban dari Sera, walaupun Sera judes suka membully tapi dia sedikit memiliki humor receh.

"Lagak lo Se, dulu aja ngejer-ngejer Dirgaa." Ucap Jaff.

Sera memutar bola matanya malas, ia mendekati Dirga pun karena satu alasan. Bukan beneran suka.

"Yang gak tau apa-apa diem aja deh!" Kesalnya lalu menutup alat kosmetik yang ia bawa.

"Bedakan terus tuh muka apa dempul." Deon berucap sambil tetap pada posisinya pada ponsel.

"Ck, disini gue ya yang tukang bully! Kenapa jadi lo yang sekarang ngebully gue?!" Kesal Sera kemudian membanting buku diatas meja.

"Karma Se, hahaha."

Dirga mendengus kasar, ia sibuk menggulir layar ponsel dalam aplikasi instagram. Biasanya jika jamkos ia akan mengirimkan beberapa pesan atau sekedar bertukar pesan dengan kekasihnya yang hanya berjarak beberapa kelas.

Sedangkan Arjuna si kulkas dua pintu itu tengah menenggelamkan wajahnya pada lepitan tas yang dijadikan bantal diatas meja.

Arjuna semalam pergi bersama Dirga menyelesaikan misi yang diberikan Om Nain memburu kriminal, makanya Arjuna mengantuk sekali pagi ini.

Berbeda dengan Dirga, Dirga tampak segar bugar. Sudah biasa baginya.

"Hai Dirga."

Suara mengesalkan dan memekakan telinga, suara yang sangat amat tidak ingin Dirga dengar.

Violet,

Gadis itu berdiri di sebelah tempat duduk Dirga dan tersenyum manis. Namun tak semanis senyum Viona menurutnya.

"Aku bawain kamu bekal buat makan siang, taraa, sosis telur sayur ini aku sendiri loh yang buat." Ujar Violet menyodorkan kotak makan berwarna pink kearah Dirga.

Dirga berdecak malas dan membuang muka dari tatapan Violet.

"Kenapa? Kamu gak suka sayur?" Tanya Violet menaikan satu alisnya.

Dirga kembali menatap gadis berambut pirang itu.

"Gue gak suka sama pembuatnya!" Jawaban Dirga berhasil menghilangkan senyum manis dari wajah Violet.

Hany menatap kasihan pada sahabatnya yang diperlakukan seperti itu.

Violet kembali menerbitkan senyum merekah dibibirnya.

"Gak papa kalo kamu gak suka sama pembuatnya, tapi kamu cobain gih, dikiiittt ajaa. Masakan aku enak tauu." Ujarnya.

"Iya Dirga, gak ada salahnya kan nyobain makanan yang dibawa Let-....Vio jago masak loh, itung-itung ngehargai pemberian dia kan." Ujar Hany.

Dirga tampak memicing mendengar nama panggilan Violet yang terdengar kaku saat diucapkan oleh Hany.

Kenapa tadi Hany bilang Let?

Dirgantara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang