Dirga tertoleh kesamping saat merasakan tangan munggil yang biasa mengelusnya kini menampar dirinya dengan tatapan benci.
"Aku bisa jelasin--"
"Apa lagi?! Hah?!! Kamu doyan juga kan sama dia, jangan munafik Dirga! Ternyata kayak gini kelakuan kamu selama aku koma? Kalo begitu aku lebih baik milih untuk gak bangun lagi!" Potong Viona dengan air mata yang mulai membasahi pipinya.
"Don't cry. Tadi cewek sialan itu yang tiba-tiba dat--"
"Shut up, Dirga! Kamu mabok! Gimana aku bisa percaya buaian orang mabok!"
"Aku masih sadar, penuh Viona."
"Brengsek kamu Dirga. Ternyata ini sikap asli kamu, tega banget kamu ngeduain aku."
Viona menghapus jejak air mata di pipinya.
Ayolah, ini hanya kesalah pahaman saja.
"Dengerin aku, Vi. Percaya enggak percayanya kamu, aku cuma mau ngasih tau kalo tadi cuma salah paham, dia yang tiba-tiba cium aku!"
Viona menghela napas, sesak itu masih menjalar di dadanya. "Kita putus."
Dirga mendatarkan mimik wajahnya dan mencengkram kedua bahu gadis itu.
"Apa kata kamu?" Tanya Dirga.
"Kita. Putus."
"Gak!"
"Aku gak mau diduain, Dir!"
"Siapa yang ngeduain kamu?!"
"Ya terus tadi apa?! Penjelasan kamu itu omong kosong tau gak! Gak mungkin tiba-tiba kalian tukeran ludah kayak gitu!"
Dirga jengah menatap gadis dihadapannya ini, ia masih syok karena Violet ditambah sikap Viona yang menyebalkan.
"Terserah." Final lelaki itu lalu berjalan meninggalkan Viona seorang diri didepan club.
Viona terisak, hatinya sakit. Dirga sangat tak berperasaan, bahkan dengan teganya lelaki itu meninggalkan dirinya sendiri disini.
Dirga memasuki kembali club dan mencari-cari Violet. Karena tak ketemu juga dengan cepat ia menuju tempat Arjuna dan yang lainnya tadi.
"Gue minta kalian semua cari Violet sampe dapet." Ucapnya tiba-tiba membuat Deon yang tengah memandangi Jei terlonjak.
"Kenapa?"
"Dia buat perkara sama gue, dan ngehancurin hubungan gue sama Viona!"
Arjuna mengangguk lalu segera bangkit diikuti yang lain.
"Trus, Viona dimana sekarang?" Tanya Jei.
"Luar."
Jei dan Ale mengangguk dan segera keluar club menyusuli Viona.
"Manipulatif. Tuh cewek beneran licik, kecurigaan kita dulu kayaknya bener Jun. " Ucap Dirga.
"Dia gak nyerang badan dan geng kita tapi hubungan lo. Cemen." Lelaki berwajah datar itu terkekeh.
"Lebih baik kita balik markas, gue takut ngacau pestanya si Sera. Mana tuh cewek gak muncul-muncul lagi gue belum ngucapin ultah." Seru Jaff.
"Lupain aja. Panggil Gino kita harus ngomongin ini ditempat aman." Lanjut Deon.
Sementara disisi lain Jei dan Ale berhasil menemukan Viona, gadis itu sedang berjongkok dan menangis diluar club.
"Vi!"
"Vio!"
Jei segera membawa Viona dalam pelukannya diikuti Ale yang mengusap lembut bahu gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Teen Fiction[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...