43. (Part Special Jaff & Ale)

27 1 0
                                    

Sesuai janji, aku buat part spc mereka.

Enjoy! 🙌

••

Jaff dan Ale, kalian pasti sudah tau siapa mereka. Sahabat dari Dirga dan Viona, Jaff si playboy kelas kakap MP dan Ale si anak strict parents.

Jaffa Govinda, siswa kelas 11 IPS 3 yang namanya bahkan tak asing lagi ditelinga siswi MP, kenapa? Anak putri mana yang tidak tau Jaff?

Terkenal dengan julukan playboy membuat ia sedikit susah meluluhkan hati gadis pujaannya, Alensya Fani.

Seringkali ia dipandang hanya ingin memainkan hati Ale padahal sesungguhnya ia benar-benar mencintai gadis itu. Salahkan saja pacar-pacarnya yang tidak ingin diputuskan begitu saja.

"My babe Ale, tau gak bedanya kamu sama krayon?" Tanyanya tepat saat ia melihat Ale keluar dari perpustakaan bersama Viona.

Viona mendelik dan berjalan duluan meninggalkan dua sejoli itu.

"Apa?" Respon Ale.

"Kalo krayon mewarnai buku gambar kalo babe Ale mewarnai hari-hari ku." Jawaban Jaff berhasil membuat Ale terkekeh pelan.

"Basi banget gombalan lo."

"Karena yang gak basi itu cuma cinta ku ke kamu babe. "

"Serah lo lah, gue ditinggal nih sama Viona gara-gara lo."

"Eeh, gue anter ya. Siapa tau lo butuh temen ngobrol selama perjalanan ke kelas." Tanpa menunggu jawaban Ale, Jaff pun menggandeng tangan gadis itu agar mengikuti langkahnya.

Ale mengigit bibir bawahnya menahan senyum, walaupun Jaff playboy tapi berhasil memporak-porandakan hati Ale.

Tidak seperti cerita lain dimana ketika sang lelaki menggandeng tangan prempuan maka akan dipandang oleh orang-orang sekitarnya. Justru sebaliknya, tidak ada yang peduli pada mereka berdua lantaran sudah jadi hal biasa seorang Jaff menggandeng tangan perempuan.

"Aduh!"

Kening Ale terbentur oleh tiang yang berada di pinggir koridor.

"Awsh! " Ringisnya.

"Kenapa babe? Ha-Laillahailallah kenapa bisa kepentok tiang itu pala?" Jaff hampir saja menyemburkan tawanya namun di tahan kala melihat memar didahi Ale.

"Ihh malu banget." Rengek Ale kala melihat ada beberapa siswi yang cekikikan memperhatikannya.

"Sini-sini biar gak malu." Jaff merangkul Ale dan menyenderkan kepala gadis itu pada dada bidangnya.

"His, modus lo!" Ale lantas menjauhkan diri dari Jaff.

"Hehehe, daripada kepentok tiang mending kepentok disini." Ujar Jaff menepuk bahunya sendiri.

Ale merotasikan matanya malas.

Tiba-tiba Jaff berjalan mendekat kearah Ale, jarak mereka jadi lumayan dekat. Dengan jarak sedekat ini ia dapat merasakan deru nafas Jaff.

"M-mau apa lo?" Ujar Ale.

Jaff menyinkirkan poni yang menghalangi kening Ale, terlihat memar biru disana ia mengusapnya pelan dan meniup-niupnya.

Dirgantara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang