"Dir, lo mau ke rumah sakit? gue nebeng ya." Ujar Sera.
Ya, Sera kini lebih sering menjenguk keadaan sahabatnya yang tengah terbaring itu.
Dirga pun tak ambil pusing bahkan ia sering pergi kerumah sakit berdua dengan Sera. Sera yang sibuk mengobrol dengan Gita dan ia yang sibuk melawan overthinking nya tentang keadaan gadisnya.
"Segampang itu lo ganti cewek, heh!"
Saat Sera hendak naik kemotor Dirga, seseorang berujar demikian membuat Sera tak jadi naik dan Dirga yang mendengus kasar.
"Bukan urusan lo!" Jawab Dirga.
"Karena geng gak jelas lo itu sampe bikin nyawa seseorang diujung tanduk!" Lagi, lelaki bertubuh jangkung itu kembali menyulut emosi Dirga.
"Seenggaknya Dark bisa ngebantuin polisi nyari kriminal, emangnya elo. Bisa bacot doang!" Jawab Dirga diakhiri kekehan olehnya.
Revan, yap lelaki yang menyulut emosi Dirga adalah Revan. Ia lantas mendengus sebal, menendang batu kerikil didepannya dan berlalu dari hadapan Dirga.
Dirga dan Sera kembali melanjutkan kegiatan mereka yang tertunda lalu berlalu dari MP.
Violet, anak baru di kelas Dirga itu menatap kepergian motor yang membawa Dirga.
Menarik.
••"Makasih ya Dir, Se. Kalian sering kesini jenguk keadaan Vio, padahal Vio-"
"Ssstt, tante. Aku kan sahabatnya Vio, Dirga juga pacarnya jadi wajar dong kalo kami sering-sering kesini." Ucap Sera memotong perkataan Gita.
Gita tersenyum lalu mengikuti Dirga dan Sera yang berjalan keluar ruangan.
"Mau apa lo kesini?!" Pekik Dirga kala melihat seorang gadis berseragam MP berada di depan ruangan Viona.
"Gue cuma mau jenguk Viona." Jawab gadis tersebut.
"Heh, ini kan yang lo mau! Gak usah muna deh! Ngapain lo make kesini-kesini segala." Timpal Sera.
Gadis itu menggeleng, mencoba memasang wajah semeyakinkan mungkin namun tak digubris.
"Jei, gue peringati sama lo! Jangan pernah lo nginjekin kaki di sini lagi!" Ujar Dirga tajam sambil menunjuk Jei.
Gita tau siapa Jei, anak dari boss besar yang kalah dalam kasus yang dibereskan Ricko.
Seseorang yang pernah berniat mencelakai putrinya.
"Kalian bisa gak sih gak usah nuduh gue yang enggak-enggak! Gue bener-bener udah nyesel! Gak mungkin juga gue nyelakain Vio disaat keadaan dia kayak gini." Jawab Jei.
Dirga tersenyum sinis, "Lo kan cewek nekat, gila. apa aja bisa lo lakuin. "
"Gue cuma pengen tau gimana perkembangan Vio-"
"Gak usah sok baik!" Cecar Sera.
"Dan lo pun gak perlu tau soal perkembangan Viona. Pergi, sebelum gue lupa kalo lo adalah perempuan!" Ujar Dirga.
Jei menatap mereka dengan mata berkaca-kaca.
Sekilas ia tersenyum tulus kearah Gita, Gita yang melihatnya hanya mengangguk. Ia memang benci pada gadis yang pernah menyelakai putrinya, tapi ia kasihan melihat Jei yang dibentak-bentak oleh Dirga dan Sera.
Jei berbalik dan mulai hilang dari pandangan mereka.
Dirga menghela napas kasar, "Kami pamit tan, nanti malem kalo sempet biar Dirga aja yang jaga disini tante istirahat dirumah." Memang seperti itu biasanya, Dirga berjaga dan Gita pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Fiksi Remaja[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...