Dirga dan Viona berjalan beriringan keluar pekarangan sekolah menuju parkiran.
"DIRGA!" Pekik suara menyebalkan yang menghentikan langkah lelaki itu.
Mereka berdua menoleh lalu mendapati Violet disana. "B-boleh, kita bicara sebentar?" Pinta Violet gugup.
"Gak bisa gue sibuk." Balas Dirga.
Viona menggenggam tangan Dirga dan memberi pandangan agar lelaki itu mau bicara dengan Violet.
"Cepet ngomong. Mau bicara apa?!" Cecar Dirga.
"B-berdua--"
"Gak ada berdua-berdua. Cepet! Sekarang, disini." Potong Dirga.
Viona tau diri, gadis itu lebih memilih mundur beberapa langkah dan membalikan badannya.
"Gu-aku mau minta maaf atas kelakuan ku selama ini yang ngejar-ngejar kamu tanpa tau kalau ternyata kamu udah punya pacar. Seharusnya aku sadar kalo kamu gak akan pernah bisa balas perasaan aku. Liat teman-teman mu yang gak welcome ke aku aja seharusnya udah bisa buat aku mikir, kalo kamu itu langit dan aku bumi, gak bisa bersama."
Violet menjeda ucapannya dan memandangi Dirga yang menampilkan wajah kesal.
"Berbagai penolakan dari kamu terus aku dapatin. Termasuk saat kamu nyurigain kalo aku ketua geng Moiri atau apalah itu dan nyuruh orang buat nyulik aku. Aku tau Dirga, itu kerjaan kamu. Badan aku sakit-sakit semua selesai penculikan itu, tapi gak apa. Aku paham gimana kamu, kerasnya kamu. Aku aja yang gak tau diri, gak bisa bersanding sama kamu tapi kekeh pengen sama kamu."
Dirga sedikit kaget, jadi gadis itu tau kalau dirinya lah yang menculiknya saat itu. Viona yang memang mendengarnya pun kaget, ia pastikan setelah ini akan menginterogasi Dirga.
"Maafin aku ya, kalo selama ini buat kamu risih. Aku bakal mencoba hapus perasaan aku ke kamu, tapi aku butuh waktu. Satu hal yang harus kamu tau Dirga, rasa aku ke kamu itu serius dan gak main-main. Tapi saat ini aku sadar kalo perasaan itu kadang kala emang gak harus sama pemiliknya. Kalo aku bisa, aku pengen banget minta sama tuhan supaya gak jatuh ke kamu. "
"Maafin aku ya. Dan maaf sampein salam kenal aku ke Viona, aku gak bakal ganggu kesayangannya dia lagi."
Setelah mengucapkan itu gadis itu berbalik dan terlihat punggung mungilnya bergetar, Viona langsung menghadap kearah mereka berdua dan menyaksikan kalau Violet sudah lari dengan sambil menghapus air mata gadis itu yang terus meluruh.
"Kamu nyulik dia, Dirga?" Tanya Viona tanpa basa-basi.
Dirga langsung gelagapan. "I-iya. Tapi dengerin penjelasan aku dulu."
"Dirga kenapa kamu jadi sebodoh itu sih, liat tampangnya aja udah keliatan dia itu kecil dan rapuh. Ditambah pasti kamu suruh orang buat mukulin dia, kan? Aku tau kerasnya kamu gimana yang gak mandang bulu."
"Aku ngelakuin itu karena anak dark ada yang dikroyok morir dan seorang cewek yang rambut dan ciri-ciri nya persis sama kayak Violet. Gak aku doang yang ngerencanain itu, ada Arjuna juga."
Viona menghela napas ringan dan berlalu dari sana, "Vi. Mau kemana? Ayok pulang sama aku." Tahan Dirga.
"Aku pake taxi online aja." Viona menghempaskan tangan lelaki itu dan berjalan cepat meninggalkan parkiran.
Dirga mengacak-acak rambutnya dan berteriak tertahan. " Argh! Sialan!!!"
••Dirga meneguk minumannya hingga tandas tak tersisa, lalu mulai menuangkan lagi dari botol berukuran besar namun segera ditahan Arjuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Teen Fiction[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...