14

55 9 1
                                    

Viona berjalan menyusuri koridor, berniat ke uks ingin mengambilkan hansaplast untuk mengobati luka Dirga, namun sesampainya ia di uks malah melihat adegan yang menyakiti hati.

Terlihat Dirga tengah diobati oleh Sera, tampak Dirga tak mengelak sentuhan sentuhan tangan Sera dimuka lebamnya, Sera yang merasa melihat kedatangan Viona pun lantas semakin menempelkan tubuhnya mendekat pada Dirga.

"Pacar lo kemana? gak peduli kah sama lo?" Sera sengaja berucap seperti itu lantaran ingin membuat Viona panas, sedangkan Dirga hanya membalasnya dengan deheman.

Dengan langkah gontai Viona pun melenggang pergi meninggalkan uks, niatnya ingin berbaikan dengan Dirga tapi ia urungkan ketika melihat Dirga tak menolak Sera tadi.

Sedangkan yang sebenarnya terjadi ialah ketika memasuki kelasnya tadi, Dirga dimintai oleh guru yang mengajar untuk mengobati luka diwajahnya, Dirga terus menolak lalu guru tersebut menyuruh Sera untuk mengobatinya.

Viona berjalan menuju kelasnya, memasuki kelas tak terlihat teman-temannya, mungkin mereka tengah makan di kantin, ia pun lantas mengeluarkan earphone dan membaca buku pelajaran saja, daripada memikirkan urusannya dengan Dirga.

Sampai saat bel pulang sekolah berbunyi Dirga tak melihat keberadaan Viona, padahal ia hendak mengajaknya pulang bersama dan singgah sebentar dirumahnya.

Tak apalah, mungkin besok ia akan menemui kekasihnya lagi disekolah, Dirga lantas tancap gas menuju rumahnya, pulang.

"Assalamualaikum ma" salam Dirga ketika memasuki rumahnya

"Waalaikumsalam, tumben kamu gak ngelayap dulu" sindir mamanya Dirga tak kala melihat anaknya pulang tepat waktu

"Nih, surat cinta dari bu Kinan" Dirga menyerahkan amplop putih yang tadi pagi ia dapat dari bu Kinan, Amel—mama Dirga hanya berdehem malas, sudah biasa ia mendapat surat panggilan kesekolah akibat ulah Dirga yang berantem, kadang bolos bahkan telat.

"Kamu buat ulah apa lagi sih?" ucap Amel malas

"Telat doang ma, lebay tu bu Kinan sampe ngasih surat panggilan segala" balas Dirga santai sambil memposisikan dirinya duduk disofa rumahnya

"Biasa lah ma anak muda" ucap seorang lelaki paruh baya menuruni tangga dan menghampiri Amel dan juga anaknya, Romi—papa Dirga.

"Papa, papa kapan pulang dari Belanda? kok gak bilang Dirga?" ucap Dirga memeluk sang papa

"Tadi pagi pas kamu udah berangkat kesekolah" jawab Romi

"Anak sama bapak sama aja" omel Amel lalu pergi meninggalkan Dirga dan papanya yang menertertawainya.

"Besok setelah papa dan mama kamu kesekolahmu kita berangkat ke Jogja, oma mu pengen cucu cucunya kumpul semua" jelas Romi yang membuat Dirga kaget

"Dirga harus ikut pa?"

"Yaiyalah, Rafa juga"

Gawat, ia pun langsung saja membuka ponselnya

° DARK °
150 anggota

M. Dirgantara
besok gua gak bisa sekolah

Deon Alfiansyah
•kenapa bos?

Sagino Putra E.
•mau kemana lo?

M. Dirgantara
jogja, rumah oma
• gua minta sama kalian yang ada di grup ini khususnya Arjuna, Deon, Jaff, Gino buat ngawasin Viona dan jagain dia selama gua gak ada!

Jaffa Govinda
siap!

Deon Alfiansyah
ngooghey

Sagino Putra E.
• oke

Aldo Kanandra
• siap bang

Dika Oktovi
•oke bang!

Serta jawaban siap dari anggota dark yang lain. Dirga lantas melihat tanggal dilayar ponselnya, hari ini tanggal 2 tiga hari lagi tanggal 5, ia pun lantas tersenyum.

Sedangkan disisi lain terlihat Viona yang memandang malas layar ponselnya yang tak menunjukkan notif pesan dsri Dirga, padahal ia tengah menunggu cowok itu, ia mengira Dirga akan meminta maaf padanya lalu menchatingnya, tapi ternyata tidak, padahal jaket Dirga masih berada padanya.
••

Saat jam istirahat ini Viona berniat kekelas Dirga, mengembalikan jaket yang masih ada padanya sedari kemarin

Bruk!

Tepat dimeja Dirga yang tampak kosong Viona melempar jaket kebanggaan sang ketua geng, hanya ada Arjuna, Arjuna—sebangku dengan Dirga.

"Tolong kasih Dirga" ucap Viona

"Dia gak dateng hari ini" balas Arjuna,membuat Viona bingung

"Kenapa?" tanyanya

"Jogja, rumah oma" balas Arjuna, Viona lantas pergi meninggalkan kelas Dirga dan menuju kelasnya dengan perasaan kesal.

Saat ingin kekantin menemui temannya ia tak sengaja melihat Amel—mama Dirga dan Romi—papa Dirga tengah keluar dari ruang bk, seperti memenuhi panggilan bu Kinan kemarin

"Eh Viona" sapa Amel tak sengaja melihat Viona yang tengah menatap kearahnya juga, dengan tak enak hati akhirnya Viona menghampiri kedua paruh baya tersebut, padahal tadinya ia ingin langsung kabur saja.

"Siang om tante" ucap Viona ramah menciumi punggung tangan mereka

"Apa kabar kamu Vio?" tanya Romi

"Baik om" jawab Viona sopan

"Dirga hari ini gak sekolah Vi, kami pada mau kerumah oma nya di Jogja tuh dia ada dimobil sama Rafa, mau ketemu dulu gak?" ajak Amel pada kekasih anaknya itu

"Enggak usah tan, tante sama om lanjut aja, hati-hati ya tan om" ucapnya kembali menyalimi kedua orang tersebut.

Sedangkan didalam mobil Dirga tengah membaca pesan yang dikirim Arjuna

Arjuna
• send pict (gambar jaket Dirga di mejanya yang tadi Viona kembalikan)
• marah² nganter ini ke kelas, nyari lo

Dirga tersenyum membacanya sambil membayangkan ekspresi kekasihnya yang pasti terlihat menggemaskan.

Tbc..

Dirgantara ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang