Hening melanda keadaan di markas dark hingga tiba-tiba terdengar suara orang membanting pintu markas dark
"Bangsat! Morir nyerang kita" ucap Dirga bangkit dari duduknya dan mendekati sesorang yang membanting pintu tadi
"Wow lagi pada ngapainsih kok ada ciwi ciwi cantik" ucap orang yang membanting pintu tadi, lantas Arjuna pun menyuruh Viona, Jei dan Olif untuk mundur dan berdiri dibelakang Dirga, Arjuna, Gino, Jaff dan Deon
"Cih berani kok keroyokan" cibir Jaff
"Apa kabar kalian kemarin" ucap orang yang menendang pintu tadi dengan sinis
"Woi siALLAN maju sini gak takut kita sama lo dan kawanan kawanan dakjal lo itu!!" ucap Deon, Allan merupakan nama lelaki yang membanting pintu tadi
"Bangsat!" Allan pun langsung saja menendang dada Dirga yang tepat berada di depannya, Dirga yang belum siap pun langsung jatuh tersungkur
"Dirgaaa!!" pekik Viona ingin mendekati Dirga namun ditahan oleh Arjuna
"Jangan deketin gua Vi!" ucap Dirga karena tak ingin Viona jadi sasaran Allan dkk
"Menarik juga, kayaknya ada yang dilindungi nih sama leader dark" ucap Allan dengan smirknya
"You touch my girl i kill you!" ucap Dirga penuh penekanan dan langsung menyerang Allan
"Jei, Olif bawa Viona ke belakang sekarang! dan kalian bertiga jangan ada yang keluar sebelum salah satu dari kita kesana" ucap Arjuna datar lalu Viona Jei dan Olif pun pergi kearah dapur markas dark dan bersembunyi disana
Terjadilah perkelahian yang tak terhindar antara dark dan morir, Viona yang sedari tadi mengintip pun khawatir akan keselamatan Dirga, ya walaupun sebenarnya Dirga biasa biasa saja, sudah sering Dirga terluka karena berantem, bahkan Dirga pernah hampir koma, mungkin hanya tinggal mati saja yang belum Dirga cicipi
"Guys! kita gak bisa diem aja disini kita harus ngelakuin sesuatu!" ucap Viona cemas
"Ngelakuin apa Vi" tanya Jei yang terlihat cemas dan takut juga
Viona tampak sedang memikirkan sebuah ide sedangkan Jei dan Olif sibuk berjaga jaga takutnya ada anggota Morir yang datang ke arah dapur
"Gimana nih, Olif kasihan ngeliat mereka dihajar sama morir, mana mereka kalah jumlah" ucap Olif
"Ah iya!" ucap Viona lalu ia mengeluarkan ponselnya
"Mau apa Vi" tanya Jei, Viona tampak mengotak-atik ponselnya
"Ayo kita ke depan" ajak Viona
"Vi bahaya kita perempuan, morir juga gak sedikit orangnya" ucap Jei
"Kalo gitu kita lewat pintu belakang dan nyumput di deket jendela samping kan deket tuh sama tempat mereka berantem sekarang" ucap Viona
"Mau ngapain sih Vi" tanya Olif
"Udah ikutin aja apa kata gua, yuk!" balas Viona, Jei dan Olif pun hanya mengikuti Viona. dengan berjalan mengendap-endap merekapun sampai di jendela samping, terlihat dark dan morir sedang adu tojos, bahkan Gino terlihat sangat terluka, bayangkan saja lima orang melawan morir dengan jumlah yang lumayan banyak
Wiu wiu wiu wiu!!!!
Terdengar suara sirine polisi yang membuat Allan dkk berhenti
"Polisi woi! cabut!" teriak Allan lalu Allan lari cepat-cepat ke arah motornya dan melenggang pergi meninggalkan markas dark diikuti anggota morir lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Fiksi Remaja[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...