Cuaca panas disiang hari enaknya minum es sambil ngeliatin yang seger-seger, cogan contohnya
"Btw girl! liat kearah jarum jam sembilan" seru Jei antusias yang membuat Viona, Ale dan Olif serentak menengokkan kepalanya kearah jarum jam sembilan
"Anjir bening coy!" seru Ale ketika melihat seorang lelaki berkulit putih memakai kaos hitam dan celana hitam selutut
Saat ini Viona dkk sedang duduk di taman sambil meminum es cendol yang berjualan di sekitaran taman
"Liat pertunjukan gua" Jei berdiri dari duduknya dan berjalan menuju cogan tersebut
"Hai" sapa Jei manis
"Eum hai" balas cogan tersebut
"Sen-..." ucap Jei terpotong karena datang seorang perempuan menggandeng tangan cogan tersebut
"Ayo sayang!" seru prempuan tersebut
"Oh iya mba gua cabut duluan ya" ucap cogan tersebut ramah sedangkan Jei kikuk daritadi menahan malu
Terdengar gelak tawa dari Viona, Ale dan Olif
"Lo itu terlalu percaya diri tau ga " ucap Ale
"Percaya diri itu harus Le secara gua kan cakepsi, blasteran lagi, jaman sekarang mana ada cowo yang nolak cewe blasteran" sombong Jei
"Lo emang bule sableng Jei, gak ada malu-malunya" ucap Viona diselingi tawanya. Memang benar Jei merupakan blasteran, ayahnya yang memiliki darah asli Belanda dan ibunya yang asli Indonesia
"Gua rela terlihat bodoh hanya demi melihat sahabat gua tertawa eh tapi malah gua dianggep bodoh beneran" ucap Jei berpura-pura memasang wajah sedihnya
"Ahhh Jei gaboleh kayak gitu Jei kan emang bodoh" yang awalnya Olif memasang wajah kasihan kini menjadi tertawa setelah mengucapkan kata-katanya
"Sialan lo lif, gua lempar lo ke rumahnya si Deon biar diikutin terus sama kucingnya" jawab Jei. Deon memiliki kucing yang lumayan banyak karena adik dari Deon, Dian yang masih berumur 7 tahun sangat menyukai hewan tersebut, terlihat saat Viona dkk dan Dirga dkk singgah dirumah Deon sepulang sekolah karena saat itu pulang cepat dan tak tau ingin pergi main kemana lagi
"Ciee Jei ngebawa-bawa Deon cieee" seru Olif
"Ih apaansih orang gua cuma ngomongin kucing adeknya si Deon" elak Jei
"Btw balik dari sini gua mau ke markas dark kalian mau ikut?" tanya Viona
"Ngapain Vi?" tanya Jei
"Dirga minta dibawain cemilan ke markasnya, mereka lagi pada main game disana tapi sebelum itu kita mampir ke minimarket dulu" jelas Viona
"Kayaknya gua langsung pulang deh Vi soalnya bunda gua ada dirumah, lo tau sendiri kan gua strict parents" ucap Ale tersenyum diakhir kalimatnya
"Gapapa kok le, kita anterin lo dulu aja kalo gitu" ucap Viona karena saat ini mereka membawa mobil milik Jei dan awalnya tadi Jei lah yang berkeliling menyusuli mereka satu persatu
"Gak deh Vi gua bisa mesen ojol lagian gak searah juga" balas Ale
"Gak deh Le lo kan gatau jalan secara lo gapernah keluar rumah, keluar juga paling sama kita kita, jadi kita bakal nganterin lo dulu terus ke minimarket" jelas Jei yang dibalas anggukan oleh Ale
Setelah mengantar Ale pulang dengan selamat dan membeli cemilan, Viona, Jei dan Olif sampai didepan rumah besar bercat cream sebenarnya rumah itu adalah markas Dark dan rumah tersebut sengaja dibeli oleh Dirga untuk mereka berkumpul karena letaknya yang tak terlalu jauh dari sekolah
"Punten goputtt!" teriak Jei didepan pintu markas dark
Deon berdiri dan mengambil dua bukusan berisi cemilan dari tangan Viona lalu menyerahkan dua lembar uang berwarna merah kepada Jei "kembaliannya ambil aja ya mbak" ucapnya
"Heh lo kira gua tukang goput apa!" bentak Jei
"Lah? kan iya" balas Deon
"Bodoamat" ucap Jei langsung mendudukan bokongnya di sebelah Viona
"Ale mana?" tanya Jaff
"Gak ikut, dia mau pulang kerumahnya aja katanya males ketemu sama lo" balas Viona
"Loh kenapa Vi kok gitu" ucap Jaff dengan nada sedih yang dibuat-buat nya
"Lo fakboi si, baru kemarin ngebaperin Ale eh taunya lo jadian sama adek kelas" Viona berbicara sembari menyuapi Dirga dengan cemilan yang tadi ia beli
"Makanya Jaff jadi cowo jangan nebar janji mulu, mending nebar benih" Deon menimpali dan dihadiahi lemparan kulit kacang dari Gino
"Sama aja bolot! nebar benih tuh juga gaboleh" ucap Gino
"Lagi yang!" ucap Dirga dengan mata yang masih terfokus pada game di hapenya lagi maksudnya itu ia meminta Viona menyuapinya camilan lagi
"Yee bayi kolot! Giliran udah tempur sama lawan mah beringas depan Viona manjanya kek bayi kolot" ledek Deon yang dibalas Dirga dengan tatapan meledeknya
"Iri ajalo gak punya pacar" balas Dirga
"Tumben sepi dan cuma ada kalian doang?" tanya Olif
"Yang lain pada gak kita suruh kesini karena Dirga gak mau Viona di tatap sama anggota yang lain" jelas Gino
"Dih Dirga! lo tau ga apa yang udah lo lakuin?" ucap Jei heboh
"Apa?" tanya Dirga
"Lo itu membuat gua jadi gak semangat karena ga ngeliat muka bening anggota lo yang lainnya" jelas Jei, memang benar sih anggota dark kebanyakan cogan semua
"Lo bisa gak sih sehari aja jangan jadi manusia yang gak jelas" ucap Deon pada Jei
"Dih sapa lo?" ucap Jei
"Jefri Nichol" balas Deon pede sembari mengacak rambutnya
"Najis! Jefri Nichol dari hongkong" ucap Jei mendelik
"Jefri Nichol dari Jakarta kali"
"Sok tau bangetsih lo jadi orang jelas jelas Jefri Nichol keturunan Minangkabau"
"Dih tau darimana lo?"
"Tahu dari sumedang"
"Jei Deon berisik! mending kalian berdua pulang" mampus diusir kan sama Arjuna yang sedari tadi diam karena malas melihat kelakuan Jei dan Deon yang selalu bertengkar bak tom and jery
"Sapa lo Jun nyuruh gua pulang" jawab Jei tak kalah sinis dengan Arjuna
"Iyanya sapa lo jun" Deon mengikut
"Dih lo ngikutin gua mulu, naksir lo ya sama gua"
"Ogah banget muka lo jelek"
"Jelas jelas selena gomes aja kalah cantik sama gua"
"Najis"
"Gini-gini gua blasteran"
"Pasti di bio instagram lo ditulis bendera Belanda x Indonesia kan, dih alay banget lo"
"Ya suka suka gua"
"Gua juga blasteran!
" Blaster apa lo?"
"Blaster pop" ucap Deon yang diiringi gelak tawa dari yang lainnya
"Itu permen dodol" ucap Jaff dengan kekehannya
"Kalian ini ribut mulu tiati jodoh" ucap Viona
"Dih ogah gua berjodoh sama dia" Deon bergidik ngeri
" Siapa juga yang mau berjodoh sama lo, pede abis lo!" ucap Jei mendelik
Hening melanda keadaan di markas dark hingga tiba-tiba terdengar suara orang membanting pintu markas dark
"Bangsat! Morir nyerang kita" ucap Dirga bangkit dari duduknya dan mendekati sesorang yang membanting pintu tadi
"Wow lagi pada ngapainsih kok ada ciwi ciwi cantik...
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
أدب المراهقين[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...