Viona tengah duduk di tepi koridor kelas 11, karena kelas Dirga letaknya setelah kelas Viona, jadi ia duduk di depan kelasnya menunggu Dirga datang berniat ingin mengembalikan jaket yang kemarin ia pakai menutupi roknya.
"Ngapain Vi?" tanya Ale yang baru datang
"Nunggu Dirga" mulut Ale membentuk bulat mendengar jawaban dari Viona, Ale pun langsung masuk ke kelas
Sudah pukul 7.15 pagi 5 menit lagi bel masuk berbunyi tapi Viona tak melihat Dirga, ia pun bergegas ke kelas Dirga
"Permisi, Dirga udah dateng belum?" tanyanya pada anak-anak yang ada di dalam kelas, Viona hanya melihat keberadaan Arjuna, Deon, Jaff dan Gino
"Belum dateng deh kayaknya" jawab anak yang ditanyai oleh Viona, Viona pun hanya membalas dengan senyum manis dan berniat kembali ke kelasnya.
Saat ingin kekelas ia berpapasan dengan Revan "Hai vi" sapa Revan lembut
"Hai, itu — muka lo kenapa?" tanya Viona ketika melihat wajah lebam Revan, karya Dirga tadi malam
"Biasalah anak cowok" jawabnya terkekeh. Viona hanya tersenyum lalu melanjutkan jalannya menuju kelas tanpa menghiraukan Revan yang masih terus menatapnya.
Bel masuk sudah berbunyi tapi Viona tak melihat tanda-tanda keberadaan Dirga, di whatsapp pun tak ada balasan, ia pun memutuskan untuk masuk kelas saja, belajar.
Sementara disisi lain terlihat seorang anak laki-laki yang sedang santai mengendarai motornya dijalanan ramai padahal jam sudah menunjukkan pukul 7.20 yang artinya sekolah Merah Putih sudah menutup gerbangnya.
"Duh nak Dirga telat ya" sapa satpam sekolah membukakan pagar agar Dirga dapat memasuki motornya
"Iya pak" balas Dirga sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal
"Hati-hati ya nak hari ini jadwal bu Kinan piket" ucap pak satpam yang hanya diangguki Dirga. Sudah hal biasa bagi Dirga mendapat hukuman dari bu Kinan, ingat bu Kinan kan? guru muda yang mengajar bimbingan konseling
Dirga berjalan santai menenteng jaket hitam yang ia pakai dengan satu tangan lainnya dimasukan dalam saku celana dengan baju yang dikeluarkan tanpa dasi
"Hei kamu!" teriak nyaring seorang guru muda saat melihat Dirga yang tengah santai menyusuri koridor ingin ke kelas, tepat di koridor depan kelas 11 IPA 1 kelas Viona.
"Eh si ibu" jawab Dirga cengegesan sementara bu Kinan menatap Dirga dari atas hingga bawah sambil geleng-geleng kepala
Didalam kelas Viona yang mendengar suara bu Kinan pun mengintip sedikit dari celah jendela, ia yakin siapa lelaki yang masih berani cengegesan depan bu Kinan. Siapa lagi kalau bukan pacarnya, Dirga.
"Saya udah gak bisa berkata-kata lagi sama kamu Dirga!" bu Kinan tampak pusing melihat salah satu anak didiknya ini
"Yaudah ibu diem aja" balas Dirga santai
"Kamu!" terlihat bu Kinan menahan marah
"Hormat bendera sampai jam pelajaran pertama selesai!" perintahnya, Dirgapun langsung membalikkan badannya berniat kekelas
"Heh! Mau kemana?!" teriak bu Kinan
"Saya naro jaket sama tas dulu dong bu, masa iya hormat sambil bawa-bawa jaket" jawabnya tanpa dosa lalu melanjutkan jalannya ke kelasnya.
"Bro kok baru dateng?" ucap Deon kala melihat Dirga memasuki kelas, untungnya dikelas 11 IPS 3 belum ada guru yang mengajar
"Lo gak liat muka gua? ya ngehindarin Viona lah" balas Dirga sambil menunjuk wajahnya yang lebam akibat berantem dengan Revan tadi malam
"Haha siap siap aja lo dicuekin" Jaff dan Deon terbahak membayangkan Dirga akan mengemis-ngemis maaf dari kekasihnya itu. Tak menghiraukan ucapan teman laknat nya itu Dirga lebih memilih kembali keluar kelas menuju lapangan menjalani hukuman yang diberikan oleh bu Kinan. Walaupun nakal tapi harus bertanggung jawab ya!
"Baik anak-anak sampai situ saja materi yang bisa ibu sampaikan hari ini. Karena ibu sedang ada urusan jadi hari ini sampai sini saja pertemuan kita, permisi!" guru didalam kelas Viona mendadak keluar dengan alasan memiliki urusan, alhasil belum sampai satu jam pelajaran kelas Viona sudah jam kosong
Setelah ijin dengan teman temannya Viona berjalan keluar kelas berniat menghampiri Dirga yang berada di lapangan
Terlihat tubuh tegap Dirga yang tengah hormat pada tiang bendera, Viona pun mendekat kearahnya
"Dirga" panggilnya, Dirga pun berbalik sambil tetap mempertahankan tangannya di kepala, posisi hormat.
Viona yang tadinya tersenyum seketika melunturkan senyumannya tak kala melihat dahi Dirga yang tampak biru, lebam.
"Vi" panggil Dirga saat melihat Viona menatap datar tepat di dahinya
"Siapa?" tanya Viona datar
"Siapa apanya?" balas Dirga
"Kamu berantem sama siapa lagi?!" kesal Viona didepan muka Dirga sedangkan yang dimarahi hanya cengengesan saja
Karena tak tau harus menjawab apa Dirga pun hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Ekhem!" terdengar deheman dari bu Kinan yang membuat Viona menunduk sopan
"Kamu ngapain disini Viona?" tanya bu Kinan pada Viona
"Anu bu ta-di saya abis dari toilet" jawab Viona
Bu Kinan tampak memberikan amplop putih pada Dirga
"Berikan pada orang tua mu!" perintah bu Kinan sebelum ia melenggang pergi meninggalkan Dirga dan Viona. Dengan santai Dirga menerima amplop putih pemberian bu Kinan itu.
"Dasi kamu mana?" tanya Viona pada Dirga
"Nih" ucapnya meronggoh saku celana lalu mengeluarkan dasi
"Pake!" Dirga tampak mengikat asal dasi di lehernya
"Udah" Viona menatap kesal wajah tampan Dirga yang tengah lebam itu
Dengan kesal Viona menarik dasi Dirga sehingga membuat tubuh Dirga mendekat ke Viona akibat tarikan dari Viona tersebut. Dengan telaten ia mengikatkan dasi dengan rapi, tidak seperti Dirga tadi yang hanya diikat satu kali, entah apa bentukannya.
"Makasih sayangnya Dirga" ucap Dirga menggoda Viona tepat saat Viona menyelesaikan ikatannya
"Jijik!" balas Viona lalu berlalu pergi meninggalkan Dirga sendirian. Dirga yang melihatnya pun hanya menghela napas kasar. Kalau sudah ngambek, susah dibujuknya
Dirga tampak mengejar Viona sampai ke depan kelas gadis itu. Lalu menahan tangan Viona yang ingin masuk.
"Maaf" ucap Dirga, Viona hanya membuang napas kesal menatap Dirga, ia lantas merapihkan helaian rambut sang pacar yang menutupi luka lebamnya itu, lalu ditamparnya tepat dilukanya.
"Aw! kok ditampar" Dirga meringis menahan nyeri
"Rasain!" ucap Viona lalu memasuki kelas tanpa menghiraukan Dirga.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirgantara ✔
Подростковая литература[ PART AWAL MEMANG TIDAK JELAS KARENA SAYA BELUM MENGERTI BAHASA KEPENULISAN, SILAHKAN BACA HINGGA PART AKHIR ] "Jika harus melepasmu, aku ingin melepasmu baik-baik. Seperti awan yang melepas hujan." 🚫 cover edit by me 🚫 cerita tidak jelas 🚫 baha...