Bijaklah dalam membaca!
“Serius lo!” ucap Bela takjub.
Kia dan Nana mengangguk.“Koq bisa nangis? Lo bedua apain, di ancem ya? Atau lo bacain ayat qursi?” tanya Vivi nyerocos.
Nana menarik nafas panjang fan mulai bercerita. “Sebenarnya sih ya, dua cewe yang kemarin itu ... keknya lumayan polos dan bisa dibilang masih goodgirl. Soalnya waktu kita bacotin mereka diem aja, terus tiba-tiba nangis deh. Kan gue sama Kia jadi ngerasa gak enak,” tutur Nana.
Kia mengagguk. “Mereka juga minta maaf ... di raut mukanya juga keknya memang nyesel. Beuh, ngeliat mereka sadar gitu, gue berasa jadi orang paling berfaedah di dunia, haha!” timpal Kia.
“Wow, impresive! Tapi gue greget banget sama yang cowo, ngeselin gitu hih!” ujar Vera.
Sisterhood sedang berada di kantin saat ini. Suasana di kantin mulai ramai, sepertinya pertandingan telah berakhir. Terlihat siswa-siswi dari SMALA juga memasuki kantin Victorian. Siho tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya, mereka terus berbincang dengan santai.
“Eh iya, si Lia sekolah di SMALA kan? Apa dia ikut jadi supporter?” tanya Nana. Riri yang mendengar menggelemgkan kepalanya.
“Keknya enggak, Na. Gue gak liat sih tadi.”“Kira-kira kabar tu bocah gimana ya? Tebak gih, kira-kira dia frustasi gak gagal tunangan sama Kevin,” ujar Vivi sambil terkekeh.
“Gue aminin aja deh,” saut Bela.
“Berdosa!” itu suara Kia.
Bela terkekeh, ia menatap wajah sahabatnya satu persatu.
“O, Iya. Gue mau cerita nih,” ucap Bela sambil membenarkan posisi duduknya.“Oppa gue akhir-akhir ini ngeselin banget tauk. Masa gue disuruh bawa pacar ke rumah. Apalah daya gue yang jomblo ini guys?”
“What, Lo serius Bel?” tanya Riri tak percaya. Bela mengangguk lesu.
“Awalnya sih gue punya banyak alasan, tapi makin lama ... oppa juga terus desak gue. Aduhh gue bingung banget sumpah!”
Sisterhood masih setia menyimak ucapan Bela, jujur saja ... ini bukan perkara mudah bagi mereka. Cowo? Pacar? Ayolah mereka sampai saat masih setia dengan status single-nya.
“Hem ... kalo nggk, lo bawa aja si anu Bel. ” Vivi memainkan alisnya meledek Bela.
“Anu lho, yang anu ... tadi juga ada kan di tim SMALA,” tutur Vera.
“Alah bacot! Jangan ngomongin dia di depan gue,” tegas Bela.
Masalalu biarlah masa lalu!“Hehe, canda sayang canda.”
Bela langsung memasang muka masam, bibirnya mengerucut dan tangannya yang memegang garpu menusuk-nusuk kasar semangkok bangko di depannya.
“Pstt pssst,” Vera berbisik sambil mengisyarat ke suatu tempat dengan bola matanya. Sisterhood menoleh ke arah yang di maksud Vera. Tak jauh dari mereka ada genk Warrior X di temani beberapa gadis di sekelilingnya. Tak mau kalah, bahkan The Angel juga ikut bergabung bersama mereka sambil bertingkah manja di depan cogan-cogan SMALA itu.
“Jalang sama Jamet, cocok deh!” celtuk Bela.
“Mulut lo, Bel!” tegur Nana. Bela menarik nafas panjang lalu menghembuskannya.
“Eh, Kia. Lo gak bawa dodol kah? Koq hari ini keknya gue belum liat lo makan dodol?” tanya Riri.
“Ketinggalan,” jawab Kia singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sisterhood {SEDANG REVISI}
Teen Fiction⚠️14+ {BELUM REVISI} ON GOING Tidak open feedback ya :) Jika kalian suka ceritanya silahkan divote, tapi harus baca dulu sebelum vote. saya tidak memaksa untuk Vt+Cm, tapi jika mau melakukannya terimakasih, karna itu membuat saya semangat😊 SISTERHO...