Matahari sangat terik siang ini, Riri duduk termenung di taman. Tatapannya kosong, beberapa hari ini mood-nya sangat tidak baik.
Semenjak kejadian beberapa hari lalu, saat ia melihat kedekatan Kevin dan Lia, hatinya sangat perih, pikirannya selalu tidak karuan. Ia merasa bingung sendiri dengan hatinya.
Gue masih kesel sama lo, Vin.
Perbuatan yang lo lakuin ke gue dulu masih buat hati gue sakit.
Dan sekarang, lagi-lagi lo bikin gue sakit hati.
Tapi ... Ini buat gue sadar, ternyata ... gue emang masih ada rasa sama lo.Riri mengedarkan pandangannya keseliling. Suasana taman sepi saat itu. Hanya ada beberapa orang saja. Riri menyandarkan bahunya di kursi, ia menarik nafas panjang sambil menutup kedua matanya, mencoba rileks.
Duarr..
Suara balon meletus, membuat Riri terperanjat.
“Upss! kaget ya, aduhh I'm sorry!”
Riri menatap tajam kedua gadis yang berada di depannya. Stanie, leader the angel dengan salah satu membernya bernama Ceci. Sepertinya mereka berdua memang sengaja menganggu Riri.
“Mau pesta ultah? bukan di sini tempatnya, sono pergi!” ucap Riri.
Stanie dan Ceci menatap Riri sinis.
“Suka-suka kita donk!” ucap mereka bersamaan.Riri melipat kedua tangannya. “Heh! jangan lo bedua pikir, mentang-mentang gue sendirian, trus gue takut gitu sama lo berdua.”
“Ulalala! mau lo sendiri atau sama temen-temen jijay lo itu, dihh gue gak takut ya!”
Riri mengikis jarak antara dirinya dengan Stanie. “Owhh jadi gituu.”
“APA LO!” teriak Ceci yang langsung mendorong tubuh Riri. Beruntung Riri bisa menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh.
“Gue gak ngomong sama lo ya!” bentak Riri.
“Apa!”
Riri menatap Stanie dan Ceci tajam. Mereka sangat menyebalkan, membuat suasana hati Riri semakin panas.
“WOY! STAINLESS, CECEP MAU NGEROYOK TEMEN GUE Lo!” teriak Bela.
Stanie dan Ceci sedikit panik, dengan datangnya SisterHood, tidak mungkin mereka berdua saja bisa menghadapi Sisterhood.
“Ci ayuk pergi!” ucap Stanie.“Capcuss ncess!”
Stanie dan Ceci segera meninggalkan Riri di sana. Sebelum jauh Ceci sempat menoleh dan berteriak, “Nama gue Ceci bukan Cecep!”
“Bodo amattt!” teriak Bela.
Sisterhood beralik menatap Riri. Sedang apa Riri di sini sendirian.
“Lo ngapain di sini, Ri?” tanya Vivi.“Kita tuh nyaariin lo, tau gak,” saut Kia.
Riri menggaruk tengkuk lehernya. “Iyaa maap, gue cuman pengen sendiri aja gitu sambil nikmatin pemandangan hehe.”
“Udahh hayu balik!” ucap Vivi.
***
Hari mulai sore, namun Sisterhood saat ini masih berada di markas. Mereka masih bersantai di rumah keduanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sisterhood {SEDANG REVISI}
Teen Fiction⚠️14+ {BELUM REVISI} ON GOING Tidak open feedback ya :) Jika kalian suka ceritanya silahkan divote, tapi harus baca dulu sebelum vote. saya tidak memaksa untuk Vt+Cm, tapi jika mau melakukannya terimakasih, karna itu membuat saya semangat😊 SISTERHO...