07#Riri & Kevin

97 22 5
                                    

Hati
Sebagian orang tidak tau bagaimana cara menghargai hati.
Yang mereka tau, hati hanyalah tempat dimana sebuah perasaan dapat tumbuh.

Hargai hatimu!
Cintai seseorang yang mencintaimu.
Cintai seseorang yang benar-benar akan menjadi milikmu.

Satu yang harus kau tau!
Hati dan Cinta bukanlah sebuah permainan atau bahan Candaan.

Jika kau tau, dia belum pasti bagimu!
Lalu mengapa bisa kau tumbuhkan cinta sebesar dunia untuknya.
Bukankah itu bisa saja membuat hatimu terluka?

~SisterHood


SPECIAL RIRI & KEVIN ♥

Pagi ini, SisterHood tengah sibuk dengan tugas dari wali kelasnya. Sebagai perangkat kelas, sisterhood mendapat banyak perintah dari wali kelasnya saat itu. Beruntung semuanya sudah hampir selesai, hanya tinggal sedikit perintah yang belum mereka laksanakan.

"Aduh pak ... ini mah bukan tugasnya Bela sebagai ketua kelas, tapi tugasnya Vivi sebagai wakil!" ucap Bela pada Pak Bambang.

"Enak aja, lo ya! ini tuh tugasnya bendahara. Jadi suruh Kia sama Nana aja pak!" ucap Vivi menolak.

"Astaghfirullah! ini bukan tugas sebagai siapanya, Bapak cuman minta tolong ambilkan jurnal kelas yang ada di kelas XI IPA 3, sekalian letakkan berkas ini diatas mejanya," ujar Pak Bambang sambil menggelengkan kepalanya.

"hehehe," SisterHood menggaruk tengkuk lehernya sambil terkekeh kecil.

"Maaf, Pak!" ujar mereka.

"Biar adil, biasanya masalah jurnal dan berkas mah urusan Sekretaris ye, kan? Jadi, ini tugasnya Riri sama Vera," ucap Vivi sambil tersenyum.

"Setuju!" ucap semuanya bersamaan.

"Gak bisa ih, gue kan disuruh benerin absen sama jadwal piket yang ada KEKELIRUAN, jadi biar Riri sendiri aja!" tutur Vera sambil menekankan kata kekeliruan.

"Udah ... udah, kalian ini! Riri sana kamu anterin berkas ini sekalian ambil jurnalnya ya! nanti antarkan ke ruangan Bapak,"

Riri menghembuskan nafasnya pelan. "emm, iyaa pak," ucapnya.


Riri berjalan perlahan menuju kelas tujuannya itu. Jarak kelas XI IPA 1 dengan XI IPA 3 memang tidak terlalu berjauhan. Riri menarik nafas panjang ketika telah tepat berada di depan pintu kelas itu.

"Okee, santay Riri ... Ini kan jam istirahat, pasti gak ada orang!" Ucap riri pada dirinya sendiri.

Riri melangkahkan kakinya masuk ke kelas itu. Jantungnya berdegup kencang ketika melihat Genk Refour ada di dalam. Memang murid lain tidak terdapat di sana, tapi tetap saja percumah, karna yang di harapkan Riri sedang tidak ada disana adalah mereka.

Gimana nih? mana gue sendirian. Batin Riri.
Riri terus mencoba mengontrol nafas dan jantungnya yang berdegup kencang.

Okee, Santay ... santay. Pura-pura gak liat aja!

Riri terus berjalan masuk, tanpa sedikitpun melirik ke arah Genk Refour.

The Sisterhood {SEDANG REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang