12# Haruskah?

66 17 4
                                    

Jika kehilangan suatu benda saja bisa membuatku bersedih, apalagi jika harus kehilangan dirimu.
Sesuatu yang sangat aku sayangi :)

~Riri A. Rossler

Di sekolah,
Pukul 8.00 SisterHood sudah berada di kelas, guru pun sudah siap berada di depan kelas untuk mengajar.

Vera bingung melihat sebuah bungkusan dilaci mejanya. Ia mengambil bungkusan tersebut dengan perlahan. Di dalam bungkusan tersebut terdapat sebuah cokelat dan secarik kertas. Sebenarnya cokelat itu lebih menarik menurut Vera dibanding secarik kertas itu, namun ia memutuskan untuk membacanya terlebih dahulu.

Harta
Tahta
Vera

~Arka♥

"Dih ... nih Arka alay banget!" gumam Vera.

"Kenapa lo?" tanya Vivi disebelah Vera.

Vera sedikit terkejut akan pertanyaan Vivi yang tiba-tiba. "Ehh ... enggak, enggak papa gue mah," ucap Vera.

Vivi mengangguk. "Ya ya ya!"

Vera melupakan isi kertas tersebut dan mulai memakan cokelatnya.

Tak jauh dari sana, Arka tersenyum puas karna usahanya berhasil. Ia sejak tadi memang mengintai Vera dari luar kelas
"Hem ... Hem, paham gue," ucap Gio sambil mengangguk-angguk.

"Apa lo?"

"Alay lo!" ucap Karel terkekeh.

Arka melirik kearah Karel. "Dihh sirik aje lo, karet gelang!" ucapnya.

"Mate lu karet gelang?"

"Bodooo!"

Gio tertawa kecil. "Udah Kar, ngeladenin orang yang lagi mabok cin ... cin mah, percumah! " ucapnya.

"Cin ... cin apaan woe?" tanya Arka.

"Anuu cin ... cii ... cinn ...," Gio berkata sambil berpura-pura gagap membuat Karel tertawa, Karel kemudian memukul tengkuk leher Gio dengan keras.

"CINTA!" ucap Gio spontan dengan volume yang keras.

Seluruh isi kelas XI IPA1 sontak menoleh kearah sumber suara.

"Wanjayani! Gio ... lo biang masalah," ucap Arka panik.

Bu Ningsih yang sedang mengajar pun ikut menoleh. Arka, Gio dan Karel gelagapan karna mereka telah tertangkap basah berada di sana. SisterHood pun, ikut terkejut dengan kehadiran mereka di sana.

"Tuh anak bertiga, ngapai di sana?" bisik Bela pada Riri.

"Mana gue tau, Bel!" jawab Riri.

"Kalian bertiga!" panggil bu Ningsih.
"Kesini!"

"Aihhh gara-gara lo, Giooo!" ucap Arka geram.

Gio ikut panik. "So ... sorry, si Karel nih kalo mukul terlalu kuat!" ucap Gio gagap.

"KAMU!" panggil bu Ningsih dengan suara tinggi.

The Sisterhood {SEDANG REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang