Pagi ini adalah jadwal olahraga di kelas XI IPA1, sisterhood dan teman sekelasnya sudah siap dilapangan sekolah.
“Sprot is my life!” teriak Akbar.
“S P O R T woy! dibaca sport bukan sprot!” saut Bela.
“Oh!” saut Akbar singkat.
Bela menatap Akbar sinis dan dibalas juga oleh Akbar. Sisterhood yang melihatnya hanya tertawa. Di Victorian, satu-satunya orang yang berani bersikap seperti itu kepada Bela hanyalah Akbar. Si tengil from XI IPA1.
“Sabar, Bel!” ucap Vera sambil menahan tawa.
Bela dan Akbar salin menatap sinis.
“Okee okee harap tenang, harap tenang!” ucap Varo berdiri diantara Bela dan Akbar.“Kanan siap ... kiri siap? ”
HaighhSemuanya tertawa menyaksikan kelakuan mereka.
BELA! BELA! BELA! teriak para siswi sambil menahan tawa.
“Dear kaum cowo! jangan mau kalaah!” seru Varo.
Go AKBAR! Go AKBAR! Go
Para cowo pun, ikut bersorak menyemangati Akbar.
BELA Goo tendang bokongnya Akbar!
Hiyahh kasih jurus kodok lari Bel!
Akbarr! aku padamuuu
USIR AKBAR DARI SEKOLAH INI!
Teriakan-teriakan dilontarkan para penonton. Sambil menahan tawa mereka terus bersorak.
“Eh jangan bawa-bawa sekolah ih, serem gue!” ucap Akbar menunjukkan puppy eyes–nya.
“Apa lo takut!” ucap Bela.
“Dihh sorry, gue kagak takut, Hayuk lah!” ucap Akbar sambil memasang kuda-kuda.
“Hayuk!” saut Bela.
1
2
3Hompimpa alaihom gambreng!
Si Akbar pake baju rombeng!Bela menang.
“Woyy ulang! mantra macam apa ini, gak afdhal ulang!” ucap Akbar tak terima.
“Okee oke ulang!” jawab Bela.
Hompimpa alaihom gambreng!
Si Bela kayak kaleng rombeng!“SETAN LO, AKBAR!” teriak Bela.
Suara riuh tawa terdengar semakin keras. Mereka tertawa melihat kelakuan Akbar dan Bela, Varo pun yang semula menjadi wasit kini sudah terkapar lemas di tanah.
“Udahh! biar adil gak usah pake mantra!” teriak Vivi.
“Okelah! suit, gitu aja ngomongnya!” ucap Varo.
Bela dan Akbar mengangguk.
Suuuuiiit!
Bela menang. Ia mengambil sebuah botol air mineral yang kosong dan memukulkan dengan keras ke kepala Akbar.
Bughh
“Auuuuw!” teriak Akbar kesakitan.
Bela tertawa puas. “Rasain lo! mau main-main ama gue!”
“Bengek lo! sakit kepala gue!”
“Bodo!”
Tak lama kemudian, guru mereka datang.
Permainan usaii!
Hari ini mereka belajar mengenai bola basket. Setelah diajarkan beberapa teknik, mereka diperbolehkan mempraktikannya sendiri. Di kelas mereka juga banyak yang mengikuti ekskul basket. Jadi, banyak yang sudah mengetahui mengetahui teknik-tekniknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sisterhood {SEDANG REVISI}
Fiksi Remaja⚠️14+ {BELUM REVISI} ON GOING Tidak open feedback ya :) Jika kalian suka ceritanya silahkan divote, tapi harus baca dulu sebelum vote. saya tidak memaksa untuk Vt+Cm, tapi jika mau melakukannya terimakasih, karna itu membuat saya semangat😊 SISTERHO...