Dokyeom menuruti apa kata Hoshi. Namun wajahnya menunjukan rasa jengkel. Pasti ia merasa dibohongi. Sehabis membantu membawakan baju baju gue, Hoshi langsung bersikap seperti itu padanya.
Ternyata memang sudah terlambat. Untungnya hari ini Bu Han dalam suasana baik. Biasanya ia selalu menghukum orang orang yang datang telat. Gak disiplin katanya.
"apa itu Dokyeom?" tanya Sejeong.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gue mengangguk. Semua yang ada di ruangan langsung menatap ke arah tempat duduk atas. Wah ternyata Dokyeom seterkenal itu.
Ia hanya membungkuk dari tempat duduknya sambil menunjukan senyum lebarnya. Hal itu membuat yang lain langsung terpana.
"lo dateng sama dia tadi?" tanya Yeri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lagi lagi gue mangangguk. Jawaban gue barusan membuat yang lain mengucapkan kata iri. Disini gue baru sadar bahkan hampir seluruh orang yang gue kenal ialah penggemar Dokyeom.
Latihan berlangsung selama 4 jam. Pada pukul 1 siang, kelas selesai.
Di parkiran cukup ramai karna banyak yang mau foto dengan Dokyeom. Hoshi mendecik terus terusan saat gue meminta untuk berhenti, menunggu Dokyeom selesai.
"apa sih, mau pamer dia?"
"lo iri?"
"gue juga gak kalah jauh sama dia"
Ucapannya gak gue hiraukan. Beberapa detik kemudian, Dokyeom kembali. Ia juga menerima coklat dan minuman dari orang orang tadi.
Helm yang diberikan Hoshi gue raih. Tapi, pada saat itu juga Dokyeom merebutnya. Helm hitamnya langsung dikembalikan ke Hoshi.
Keduanya saling menatap satu sama lain. Senyum Dokyeom yang baru aja bertemu dengan penggemarnya berubah seketika.
"Saemi pulang sama gue" ucap Dokyeom sambil menarik gue ke belakangnya.
