Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara hujan berhasil membangunkan. Ditambah dinginnya keadaan akibat AC yang menyala sedari malam. Untung selimut tebal milik Hoshi sedikit membantu. Gue ingat saat ditengah tengah tertidur, ia memakaikan pada gue.
Setelah 5 menit terbangun, gue memutuskan untuk kembali menuju kamar. Namun, keberadaan Hoshi membuat gue mengurungkan niat sebentar.
Selimut yang baru aja dilipet langsung gue pakaikan padanya. Ia hanya tidur dengan sweater dan celana panjang, serta kaus kaki.
Gue yang pakai selimut aja masih kedinginan apalagi Hoshi.
Sebelum ia terbangun, gue buru buru keluar dari kamarnya. Sekarang pukul 7.30 pagi, hari ini juga sekolah pasti akan ada banyak jamkos. Tapi, sayang banget kalau absen.
"Saemi" panggil mama.
Saat men-charger handphone di kamar, mama tiba tiba memanggil dari pintu. Gue terkejut. Nada suaranya berbeda dari biasanya.
Gue membalikkan badan tanpa menjawab panggilannya.
"kamu tidur di kamar Hoshi?"
Sial. Apa jangan jangan semalam mama ke kamar? Atau mungkin mama masuk ke kamar Hoshi? Ah, tapi kan, kamar Hoshi dikunci.
"ah, itu, semalam aku abis main games sampe subuh, jadi ketiduran"
Mama terdiam sebentar. Matanya tertuju pada leher gue. Tunggu, mama gak lagi berpikiran tentang itu kan? Duh, yang bener aja.
Seketika mama tersenyum. Ia menghampiri sambil membenarkan rambut rambut gue.
"tapi kamu gak pernah main game sebelumnya"
Demi apapun, ucapan mama barusan buat gue deg degan. Selama ini, mama emang gak pernah marah atau ngamuk membanting barang. Ia hanya menunjukan senyumnya sambil bicara dengan suara lembut.
"sekolah diantarkan Dokyeom ya. Ia sudah menunggu di bawah"
Spontan gue ngomong, "hah?"
15 menit kemudian, setelah sudah siap berangkat sekolah, gue terkejut melihat Dokyeom tengah duduk di ruang tamu bersama papa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
