sebelas

1.2K 149 11
                                    

Dokyeom menyenggol. Ia menunjuk ke arah sup ayam. Ah iya, gue larut dalam lamunan. Kebiasaan. Sendok besi disamping nya gue raih, perlahan menyeruput makanan tersebut.




"sudah dingin" entah seberapa lama lamunan gue hingga sup nya menjadi dingin sekarang.

Mangkuk sup nya diangkat, gue langsung melebarkan kedua mata tepat setelah Dokyeom menukarnya dengan sup baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mangkuk sup nya diangkat, gue langsung melebarkan kedua mata tepat setelah Dokyeom menukarnya dengan sup baru. G–gue juga gak ada nafsu makan.




Tanpa bicara ia memberikan sendoknya lagi.




"makan, selagi masih baru"

Walau sedang marah, sikap pedulinya tidak hilang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walau sedang marah, sikap pedulinya tidak hilang. Berkali kali gue mengabaikan sapaan para aktor drama musikal lainnya, berkali kali juga Dokyeom meminta maaf pada mereka.




Makan malam yang gak sesuai ekspektasi.




"lo besok sekolah kan? biar gue jemput" ucap Dokyeom sebelum pulang.




Jawaban gue juga gak diperlukan. Ia langsung pergi gitu aja.

Begitu menjatuhkan diri di kasur, gue menatap langit langit kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu menjatuhkan diri di kasur, gue menatap langit langit kamar. Hal itu gue lakukan semata mata untuk mengingat semua masalah yang ada. Bagaimana cara menyelesaikannya.




𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang