empat sembilan

739 70 21
                                    

Kemeja putih pak Jang lambat laun memerah. Satu peluru yang ditembakan berhasil menembus bagian dada. Ia jatuh ke lantai dengan keadaan kacau.



Suasana hening seketika. Yang terdengar hanya sirene mobil polisi. Hoshi perlahan berjalan melewati pak jang, memasuki ruangan yang terdapat di dalam lemari itu.



Baru saja melangkah sebanyak 4 langkah, tangan Kyulkyung yang terlihat dari depan pintu nampak jelas. Hoshi berhenti.



"Kyulkyung-a . . ." lirihnya begitu melihat perempuan kelahiran China itu tergeletak di lantai tanpa napas.



Polisi datang. Mereka langsung membawa jasad Kyulkyung dan pak Jang ke rumah sakit untuk ditindak lanjuti.



Di sepanjang jalan menjemput Saemi, Hoshi menatap kosong jalan raya. Kejadian tak terduga yang baru saja terjadi membekas di kepala.



Ia tidak percaya Kyulkyung membantunya padahal cewe itu sendiri tengah bekerja sama dengan orang yang kejam.



Tok tok tok.



Pintu terbuka dalam waktu singkat. Muncul Dokyeom yang langsung memanggil Saemi setelah melihat kehadiran Hoshi di sana.



Begitu Saemi muncul, ia bertanya.



"apakah sudah ditangkap polis . . ."



Pertanyaan Saemi berhenti saat Hoshi memeluknya erat dalam sekejap. Ia merasakan detak jantung suaminya berdegup kencang. Pasti ada sesuatu yang terjadi.



Belum sempat bertanya kembali, tiba tiba Hoshi menangis. Bahkan Dokyeom terkejut mendengar suara tangisan cowo bermarga Kwon itu.



"K–Kyulkyung . . ."



Saemi mengangkat kedua alisnya, "Kyulkyung?"



"ia ada di sana bersama pak Jang" lanjut Hoshi, tangisannya makin makin.



Saemi mengeratkan pelukan. Terus menepuk punggung dan mengelus-elus rambut Hoshi hingga ia merasa cukup baikan.



"Kyulkyung dibunuh saat ia membantu aku pergi, Saem"



Awalnya, Saemi tidak percaya. Kyulkyung pasti punya dendam karna Hoshi meninggalkannya. Tapi, mendengar ia bercerita sambil menangis, Saemi mulai percaya.



Keduanya pamit. Dokyeom juga tak segan segan datang jika mereka membutuhkan bantuannya.



Sesampainya di rumah, Saemi memastikan keadaan Hoshi. Kejadian tadi pasti membuat ia syok.



Tapi, begitu baru memanggil namanya, Hoshi sudah terlebih dahulu menariknya ke sofa. Film bergenre horror ditayangkan di televisi, sedangkan ia menyenderkan kepalanya di pundak Saemi.



"pak Jang membunuh orang tua kita juga"



Namun, Saemi nampak tidak terkejut.



"aku tahu"



Hoshi menoleh, "how do you know that?"



"aku juga dapet box berisi tangan"



Memang wajah Saemi sedari awal terlihat bengkak. Namun, Hoshi tidak berpikir lebih soal itu. Ia pikir akhir akhir ini Saemi banyak makan, jadi berat badannya naik.



Padahal perempuan itu juga menangis. Bahkan Dokyeom tidak bisa menenangkan karna Saemi kini berstatus seorang istri. Jadi, ia hanya duduk, mengucapkan kata kata penenang tanpa menyentuhnya.



𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang