tiga lima

736 87 9
                                    

Up 2 chapter

Jantung gue berdegup kencang melihat serta mendengar perkataan Hoshi barusan. Senyumnya nampak jelas seperti tidak melakukan hal yang kelewatan.



"bercanda, bibi yang gantiin"



"Bibi?"



Ya, benar. Ayah Hoshi memutuskan untuk mempekerjakan seorang pembantu karna tidak ada lagi perempuan yang tinggal di sini.



Hoshi juga menjelaskan kalau papa lagi gak ada di rumah sementara. Pria itu bersama teman sebayanya tengah mengunjungi sebuah pulau dan akan pulang dalam waktu 2 minggu.



"kamu mandi aja, biar aku siapin makan di bawah"



"tapi, Hoshi"



Ia berhenti.



"aku belum kabarin mama"


Lagi lagi nampak senyum sekilas Hoshi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lagi lagi nampak senyum sekilas Hoshi. Ia kembali menghampiri lalu duduk di depan dengan raut wajah yang sedikit sayup sayup.



"kayaknya gak perlu dikabarin kalau tante tahu anaknya pergi sama aku"



Sesantai itu ia bicara. Tapi, benar juga sih. Ponsel gue gak menunjukan chat masuk dari mama.



Sekitar 20 menit membersihkan diri, gue turun ke ruang makan seperti yang dikatakan Hoshi sebelumnya. Beberapa sajian seperti gulai, kimbap, ayam bumbu hingga donkatsu disajikan.



Emang sih lapar. Tapi gak sampai gini juga.



"hari ini aku kerja, kamu mau ikut?"



"merepotkan gak?"



Hoshi menggelengkan kepala. Setelah selesai sarapan, gue baru ingat kalau tidak punya baju selain baju semalam. Pasti udah lecek juga.



Tiba tiba Hoshi membuka lemari yang terletak di sebelah kanan kasur. Ah iya, itu lemari baru. Emangnya baju ia banyak?



Ternyata, begitu dibuka, terdapat banyak sekali baju baju perempuan. Gue langsung berpikiran negatif kalau Hoshi pasti punya selingkuhan, tapi ia hanya menghela napas lalu pergi keluar kamar.



"how do i look?"



Gue menghampiri Hoshi di ruang tamu. Ia sibuk dengan ponselnya hingga tidak sadar gue ada di ruangan yang sama.



Ia terdiam menatap gue dari atas sampai bawah.



"you are the prettiest girl i've ever seen"



Sial, gue terbang. Untungnya agar wajah merah gue gak terlihat jelas, dasi yang tergantung di leher Hoshi langsung gue raih.



Kenapa sih cowo gak bisa pakai dasi sendiri padahal semudah itu?



𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang