tiga tujuh

695 81 4
                                    

Pukul 10.00, gue menjadi saksi lepas landasnya pesawat yang Hoshi tumpangi. Ia menjanjikan banyak hal, mulai dari saling komunikasi, tidak melakukan hal aneh atau lainnya.



Sebelum pergi juga sebuah boneka harimau ia berikan. Katanya biar gak mendalami rasa kangen. Kalau dilihat lihat kayaknya gak mempan deh hahaha.



Setelah keluar dari bandara, gue mampir sebentar untuk membeli dua kopi. Tapi, begitu baru melangkah 3 langkah ke arah kanan, seseorang memanggil.



"Saemi!"



Gue pun menoleh.



Scoups. Ia di sini.

 Ia di sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gak jadi dibawa pulang, gue akhirnya menikmati kopi bersama Scoups. Untuk beberapa saat, sama sekali tidak ada percakapan. Lalu gue memberanikan diri bertanya soal chat hari itu.



"ah, kalau soal darimana gue dapet nomor lu ya dari Hoshi"



Tunggu, gak mungkin!



"hari itu ponselnya mati dan ngasih nomor lo buat jaga jaga kalo ada hal penting"



Sebenarnya gak keberatan kalau Hoshi memberikan nomor gue pada seseorang yang penting, bahkan gue sudah maafkan karna ia gak izin dulu sebelumnya.



Tapi, Scoups justru memberi pesan yang bisa dibilang merupakan topik diluar pekerjaannya.



Bukan menjadi pribadi yang sensitif, coba pikir aja reaksi Hoshi kalau ia baca chatnya. Toh, gue lagi sama Dokyeom aja ia suka khawatir, apalagi sama Scoups.



"gak usah khawatir, Hani juga udah punya cowo"



Kopinya diseruput.



"tinggal di Brazil"



"cih, percuma"



Gue langsung mendecik mengetahui pacar Hani tinggal di Brazil. Mau mereka sering chattan atau menghubungi, tetap saja tidak saling bertemu.



Dan bebas bergaul dengan siapa pun.



Di satu sisi, Scoups terus meyakinkan gue agar percaya. Mungkin kalau Hani sendiri yang bilang gue bakalan percaya.



Pembicaraan kami selesai pada pukul 12 siang. Itu pin gue yang menyudahi karna sadar belum mandi sedari pagi.



"ayo, gue anterin"



"gak usah, gue bisa naik taksi"



"gapapa, lagipula ongkosnya besar"



Berbagai upaya dilakukan Scoups agar gue mau pulang bersama. Pake segala disangkut pautin sama uang lagi. Tau aja gue lagi krisis uang.



𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang