Panggilan gue diabaikan olehnya. Tatapan papa dari ujung ruangan sudah tampak jelas. Namun, Hoshi tetap saja berhadapan dengan sekumpulan cowo itu.
Saat ia menggertak, gue langsung meraih tangan kanannya. Ia menoleh. Gelengan kepala gue berhasil membuatnya kembali duduk.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terlihat sekali moodnya sedang buruk. Jujur gue kaget mendengar ucapannya tadi. Kak Kyulkyung hamil?
"kamu ngapain sih tadi? hampir aja bikin malu papa"
Setelah acara selesai, papa menegur Hoshi di perjalanan pulang. Gue hanya bisa memandang pemandangan luar. Mama sendiri juga terdiam disamping suami barunya.
Teguran singkat berhenti saat sampai rumah. Gue masih gak bicara dengan Hoshi sesudah mendengar hal tadi.
"Saem. . ." waktu ia memanggil, gue melewati tanpa berkutik sedikit pun.
Sebelum pergi ke kamar, mama memberitahu bahwa esok ia dan papa akan ada acara lagi. Katanya sih, berkunjung ke rumah teman untuk membicarakan soal pekerjaan.
Tanpa merespon, gue memandang keduanya sebentar lalu berjalan naik ke atas, diikuti Hoshi pula.
Sesampainya di depan kamar masing masing, cowo itu menahan gue masuk ke dalam kamar. Ia memutar tubuh gue secara kasar. Tentu terkejut.
Hoshi menatap gue dalam 5 detik, lalu mulai bicara dengan suara rendah.
"tidur di kamar gue"
Sebelum ia pergi, gue menolak mentah mentah.
"gak, gue tidur di kamar gue sendiri"
"lo kenapa sih?" sewotnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"bukannya tujuan lo nyuruh gue tidur bareng karna mau menjelaskan soal kak Kyulkyung? waktu ngeladenin cowo cowo tadi lo udah ngasih tau secara gak sengaja"
