lima tiga

674 80 33
                                    

Saemi terkekeh, "ei, positif thinking aja dulu" padahal ia lumayan khawatir.



Tidak pada Hoshi yang justru menduga kabar baik akan segera datang. Jadi, ia terus memikirkan soal haid lagi dan lagi. Hadeuh, Saemi aja lupa sama haidnya eh malah Hoshi yang inget.



Beberapa hari kemudian, sepasang suami istri beserta anak angkatnya kembali ke Korea. Untung Aram anaknya gak ribet. Perjalanan pulang tersebut berjalan dengan tenang.



Setelah mendarat di bandara Incheon, Hoshi mendapat panggilan masuk dari pak Kim. Ternyata asisten papa sudah menunggu di depan.



Lambaian tangannya nampak, Hoshi langsung menggendong Aram ke sana dengan cepat bersama Saemi.



"senang bertemu kembali Hosh . . . " suara pak Kim mengecil begitu melihat Aram.



Ia sampai memastikan.



"anak siapa?"



Hoshi tertawa. Ia meraih lengan kanan Aram lalu menjulurkannya ke arah pak Kim.

 Ia meraih lengan kanan Aram lalu menjulurkannya ke arah pak Kim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"aku Aram, anak papa Hoshi dan mama Saemi" suara Hoshi berubah menjadi anak kecil seakan akan ia adalah Aram.



Mendengar kata 'anak papa Hoshi dan mama Saemi' pak Kim terkejut bukan main. Kacamata hitamnya dilepas, kedua matanya sudah melebar.



Tidak mungkin, pikirnya. Kalau memang Saemi hamil, kenapa bayinya sudah sebesar ini? Semua ketidaktahuan itu dijelaskan oleh Hoshi di sepanjang jalan.



Mobil berhenti tepat di depan pantai. Begitu keluar, Aram langsung kegirangan melihat air laut. Bahkan berlari tanpa mendengar panggilan Saemi.



Secara tidak sadar Hoshi tersenyum seperti seorang ayah dari kejauhan. Ia terus melihat tawa Aram yang kian datang karna bermain pasir.



Hingga pak Kim merusaknya.



"hei, Hoshi"



Hoshi menoleh.



"serius? anak Kyulkyung diadopsi sama kalian?"



Anggukan nampak jelas, Hoshi menepuk pundak pak Kim dua kali lalu berjalan menghampiri Aram. Peka dengan kedatangan sang ayah, Aram langsung menarik jari kelingking Hoshi.



Ia berusaha menarik sekuat tenaga untuk menunjukan istana pasir yang dibuatnya.



"pa! pa, liat! bagus enggak?"



Hoshi berjongkok. Ia menyetarakan tinggi Aram. Beberapa detik melihat istana pasir buatan anaknya itu, Hoshi mengangguk sambil tersenyum.

 Beberapa detik melihat istana pasir buatan anaknya itu, Hoshi mengangguk sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang