empat tujuh

733 78 27
                                    

Keadaan sempat hening tepat setelah Saemi menyebut nama pak Jang secara jelas. Sampai mereka menikah pun CEO itu masih menghantui keduanya. Hoshi tidak mengerti apa maksud pak Jang hingga menyadap dan mematai mereka.



Padahal pak Jang sudah diabaikan dan secara tidak langsung dimaafkan, tapi masih saja berulah. Hoshi tak lagi sama, untuk kali ini ia tidak akan mengampuninya.



Sebelum Hoshi turun, ia memastikan terlebih dahulu apakah Saemu bisa memakai pistolnya. Lalu setelah itu keluar dari kamar.



Begitu ia sampai tepat di depan pintu, dalam hitungan detik, Hoshi membukanya. Nampak seorang kurir pria yang membawa box sedang.



"atas nama pak Kwon Soonyoung?" ia memberikan benda tersebut.



"maaf, tapi saya gak pesan . . ."



Baru saja bicara, Hoshi tiba tiba diam. Ia menatap kurirnya.



"saya selalu memesan barang dengan nama Hoshi, bukan Kwon Soonyoung"

"saya selalu memesan barang dengan nama Hoshi, bukan Kwon Soonyoung"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Skakmat. Kurir itu langsung bergerak kesana kemari, tidak bisa tenang. Hoshi yang melihatnya juga merasa curiga, pasti ulah pak Jang.



Karna ditangkap basah secara tidak langsung, ia pergi meninggalkan rumah Hoshi. Namun, begitu si kurir baru saja membalikan badan, Hoshi menodongkan pistol ke arahnya.



"apa isi boxnya?"



Diam, tidak ada jawaban.



"ah, yasudah kalau gak mau beri tahu. Beri salam dulu gih sama pak Jang sebelum pala lo ketembak, kan disini banyak pengintainya"



Akhirnya kurir itu berbalik. Ia membuka box tersebut dengan rasa takut. Bahkan ia sendiri gak tahu isinya apa. Setelah lakban lakban telah dilepas, Hoshi membukanya.



"AAAAA!" teriak si kurir, sedangkan Hoshi mundur selangkah.



Mereka berdua terkejut melihat isinya. Plastik plastik yang mengisi penuh box nya ternyata berisikan 5 jari manusia. Baunya juga menyengat.



Selagi si kurir masih berada di pojokan teras karna takut melihat jari jari tersebut, Hoshi berusaha mengecek milik siapa itu.



Sekarcik kertas yang diselipkan dibuka oleh Hoshi.





























































































































































𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang