sembilan belas

980 98 0
                                    

Up 2 chapter.



"sekarang rawat aku"



Permintaan Hoshi benar benar diluar nalar. Apa katanya? Memisahkan hingga kata putus keluar dari salah satu mulut kita? Kenapa gue merasa ia menjadi jahat.



Kerutan di kening gue tetap saja diabaikan Hoshi. Ia sepertinya gak peduli kalau gue marah atau senang. Yang penting keinginannya terpenuhi.



Panggilan Hoshi menyaring di sudut ruangan setelah gue memutuskan untuk keluar. Terlalu kekanakan. Walau ia mengejar, gue tetap pada pendirian.



Tidak mau menoleh ke belakang.



Begitu sampai di rumah, gue langsung melangkah menuju kamar. Sedangkan Hoshi masih memanggil manggil nama gue.



Untungnya mama dan papa lagi gak ada di rumah. Mereka bisa mulai curiga kembali kalau melihat kejadian ini.



Gedoran pintu gak membuat diri gue goyah. Intinya Hoshi salah kalau mau merusak hubungan orang. Saking berisiknya, earphone di ujung meja gue raih.



Lagu paramore – still into you gue dengar dengan volume keras. Bayangkan seberapa kencangnya di telinga. Hal itu gue lakukan demi mengacuhkan kakak.



Saat lagunya sudah terputar selama 3 kali berturut turut, gue mulai melepasnya. Gedoran serta suara Hoshi sudah menghilang. Syukurlah.



Hari senin tiba, lagi lagi gue harus berhadapan dengan wali kelas. Ia meminta dibantukan mengerjakan sesuatu yang bersifat penting.



Semua selesai pada pukul 5 sore, sebelum benar benar pulang, wali kelas Park menraktir sebentar. Ia merasa kasihan melihat gue tekanan batin mulu kalau tengah bersamanya. Jadi, semoga setelah traktiran nanti gue akan bersikap normal.



"kamu udah punya pacar?"



Kunyahan tteobbokki gue telan. Perlahan menjawab dengan ragu ragu.



"u–udah bu"



Wali kelas Park mengangguk. Ia memberi masukan soal kasmaran remaja kayak gue. Karna akhir akhir ini ramai berita soal kehamilan anak sesusia 18 hingga 20 tahun.



Tiba tiba saja ia menyinggung soal Hoshi. Gue hampir saja tersedak. Karna pernah up rumor pernikahan antara nyokap gue dengan bokap Hoshi, hal itu terdengar sampai ke guru guru.



"bagaimana kabar Hoshi sekarang?"



"ia meneruskan perusahaan papa, jadi nggak ambil kuliah seperti yang dimau pak Seo" jelas gue.



Tanpa sadar kami berdua berjalan bersama sampai ke pintu gerbang. Intinya selama perjalanan itu wali kelas Park membicarakan soal Hoshi.



"susah ya?"

"susah ya?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝗸𝗮𝗸𝗮𝗸 𝘁𝗶𝗿𝗶 - 𝗵𝗼𝘀𝗵𝗶Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang