39. Kalah?

721 167 43
                                    

Berkat usaha keras Johnny dibantu oleh Dony, Tama tak langsung mendatangi Vina dan membuat perhitungan. Lelaki itu digiring ke rumah sakit tempat Anne dirawat. Di sana sudah ada banyak orang, Patricia, Garda, Jevon, Lisa dan beberapa awak media yang hanya bisa menunggu di luar.

Dari pemandangan yang bisa Tama lihat, sepertinya semuanya tak baik-baik saja. Patricia pingsan, Lisa dan Renita menangis.

"Kenapa bisa kayak gini?" tanya Johnny yang tak mengikuti berita.

"Gue, Lisa sama Anne mau ke butik buat nemenin dia fitting baju, tapi pas Anne mau jajan cilok tiba-tiba ada orang yang nusuk dia." Jevon menjelaskannya dengan sangat tenang kontras sekali dengan Tama yang kacau saat ini.

"Harusnya gue larang Anneeee huaaah, taa-pii gue juga pengen ci-lok huaaaa," ujar Lisa di sela tangisannya yang aduhai.

"Anne gimana?" tanya Tama dengan suara yang bergetar.

"Dia kehilangan banyak darah, kita cuma bisa berharap kalau operasinya lancar," kata Jevon.

"Awas aja kalo lo mati duluan Ne! Gue tabok pantat lo huaaa!" Lisa meracau tak jelas.

Tak lama kemudian ada seseorang berlari dengan keadaan yang tak kalah kacau, kaosnya terbalik, sandalnya berbeda warna jelas bahwa itu bukan sandal Joger yang memang sengaja beda warna karena yang dipakai Yudi sandal gunung dan sandal rumah. Dari sini tampak jelas bahwa lelaki itu tampak begitu panik.

"Anne gimana?" tanyanya pada siapa saja. Dia perlu tau bahwa Anne akan baik-baik saja.

"She will be fine," jawab Jevon dengan tenang seolah dia sudah memiliki pengelihatan masa depan macam cenayang bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Kalian tolong jagain Anne ya, gue bawa Lisa balik dulu," kata Jevon yang mendapat delikan tajam dari Lisa.

"Nggak! Gue mau di sini nemenin Anne. Gue bakal balik kalo Anne udah sadar." Jevon menghela napas.

"Lis, kita mau ketemu Tendra, inget?" Lisa menghela napas kemudian mengangguk.

Agak aneh sebenarnya, Lisa mau pergi hanya untuk bertemu Tendra saat sahabat baiknya sedang berada di ambang kematian. Namun, semua logika tak masuk ke otak Tama ataupun Yudi, keduanya tak bisa memikirkan hal lain selain Anne dan Anne.

Hari ini adalah hari penuh kebahagiaan bagi Vina, apa yang ia investasikan berjalan dengan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari penuh kebahagiaan bagi Vina, apa yang ia investasikan berjalan dengan lancar. Anne sedang bertarung dengan maut berkat kerja keras orang suruhannya. Dan ia yakin sebentar lagi anak tirinya yang selicik ular itu akan meninggalkan dunia selama-lamanya. Membayangkannya saja membuat perutnya penuh dengan kupu-kupu, sangat membahagiakan.

Namun, ia tak bisa mengeluarkan kebahagiaannya kepada dunia luar. Ia harus membuat semuanya berpikir bahwa ia juga merasa sedih dengan apa yang menimpa Anne. Ia harus membersihkan namanya yang sudah sekotor saluran got.

✅hopeless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang