Ketenangan pagi, tak lagi bisa hadir hari ini, saat manusia yang biasanya ke dapur hanya untuk mengambil makanan di kulkas dan memasak mi melakukan invasi mendadak hingga menimbulkan suara berdebum dari peralatan yang jatuh terluka menghempas lantai marmer yang tentu saja tak seempuk ayam gepuk.
Sang tersangka utama kembali mengambil setiap benda yang jatuh, kemudian memulai acara masak-memasak mengikuti tutorial yang terlihat gampang. Potong-potong, beri bumbu goreng, semua siap enak maknyus dan mantap.
Namun, tentu semua tak semudah tutorial itu, memotong ayam tak semudah apa yang dilakukan oleh chef Renata, menggoreng tak bisa se-golden yang diharapkan chef Arnold dan rasa hanya bisa mengundang hujatan dari mulut tajam chef Juna. Memasak sesulit itu.
Sulit, tapi bukan berarti Anne akan menyerah. Kali ini dia tak peduli lagi jika tangannya terkena pisau atau lengannya yang mulai memerah karena cipratan minyak panas. Ia harus bisa membuat makanan untuk Yudi, makanan kesukaan Yudi.
"Jevon!" Jevon mematikan kompor secara paksa hingga Anne mulai mengumandangkan protes yang begitu keras. Anne kembali menyalakan kompor, tapi lagi-lagi Jevon mematikannya.
"Maksud lo apa sih?"
"Apa? Lo nggak liat kulit lo udah merah kayak mau melepuh gitu? Lo mau seluruh badan lo ketumpahan minyak gara-gara sok ngide masak?"
"Bukan urusan lo. Sekarang cabut! Gue mau masak buat Yudi!"
Kadar emosi Jevon semakin meninggi saat tahu alasan Anne. Dia semakin tak bisa menuruti keinginan Anne, bisa dikatakan ini pertama kalinya Jevon tak mendengarkan ucapan sang tuan rumah. Jevon menarik tangan Anne lalu dengan segenap tenaga membuat gadis itu duduk di atas sofa.
"Jevon!"
"Lo duduk sana atau gue buang semua bahan masakan lo!"
Lisa yang baru saja melakukan setor paginya kaget dengan atmosfer dua orang yang jika di visualisasikan saling mengeluarkan api.
"Mereka bener kembar, sama-sama ngeri kalo marah," gumam Lisa hingga Jevon mengalihkan pandangannya ke arah Lisa.
"Ambilin P3K di kamar gue!" Tanpa bertanya Lisa langsung berlari ke arah kamar Jevon dan secepat kilat kembali dengan satu kotak P3K.
"Sorry, gue bentak lo." Lelaki itu kini duduk di lantai sambil menarik tangan Anne ke arahnya untuk diobati.
"Gue nggak mau lo sakit cuma buat ngelakuin hal-hal kayak gini Ne." Jevon mengobati Anne dengan telaten.
"Gue cuma mau bikin Yudi nggak marah sama gue. Gue nggak mau kami marahan. Gue sayang sama dia."
Anne menunduk, Lisa datang untuk merengkuh Anne. Lisa seakan tak percaya bahwa Anne yang setangguh itu bisa tampak serapuh ini. Hal ini membuatnya merasa takut untuk jatuh cinta.
Kini Lisa ingin menarik kata-katanya yang ingin jatuh cinta sampai ia menjadi gila. Ia tetap ingin menjadi seperti ini, bermain-main dan tak terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅hopeless love
RomanceIni kisah tentang 4 gadis yang saling berhungan. Namun, kisah cinta mereka tak pernah semulus seperti cerita di novel. Selalu saja ada halangan yang mengganggu. Bisakah mereka menemukan cinta mereka?