Hari ini adalah kebebasan Anne dari rumah sakit setelah mendekam di sana lebih dari dua pekan yang artinya dia sudah tak bertemu dengan tama sepuluh hari. Tak dipungkiri bahwa ia merindukan Tama sekalipun banyak orang yang datang untuk menemaninya, tapi kehadiran mereka sama sekali tak bisa menggantikan presensi Tama. Lelaki itu, Anne membutuhkannya.
"Gimana rasanya pulang ke rumah?" tanya Papanya begitu mereka sampai di rumah.
Sesungguhnya pulang bagi Anne bukan lagi sekedar rumah dalam bentuk fisik, tetapi lebih kepada seseorang yang selama ini menjadi tempatnya pulang. Tempat dimana ia mendengarkan semua ocehan randomnya.
"Ne," panggil papanya yang agak sedikit khawatir dengan Anne.
"It's great," jawab Anne yang dibarengi dengan senyum kecil untuk menutupi rasa kosong yang menghantuinya.
"Anne agak capek, Pa. Mau istirahat." Papanya mengangguk, ia tak tahu ada masalah apa dengan anaknya hingga terlihat begitu lesu, tapi kali ini ia tak akan memaksa. Garda tahu bahwa apapun masalah yang menimpa putri sulungnya itu pasti bisa diatasi karena Anne adalah gadis yang pintar.
"Oke, mungkin nanti adik kamu bakal langsung masuk kamar kamu, jadi lebih baik kunci pintu kalo nggak mau diganggu. Oke?" Anne mengangguk, meskipun ia ragu adiknya akan melakukan itu setelah ad kasus antara Vina dan dia. Ia yakin adiknya akan merasa bersalah.
"Oke, selamat istirahat sayang. Love you." Garda mencium kening si sulung, satu hal yang kadang menjadi impian mewah bagi Anne.
"Love you to, Pa." Setelah ritual manis antara ayah dan anak kini Garda meninggalkan kamar sang anak.
Kepergian sang ayah membuat Anne menghapus senyumnya, sekarang gadis itu tak perlu lagi bersikap seperti orang yang paling bahagia. Dengan tatapan jengah dan bibir yang tertarik ke bawah dia mengambil ponsel pintarnya untuk kembali mengecek apakah Tama sudah membalas pesannya atau tidak.
Namun, taka da satupun pesan yang dibalas oleh Tama bahkan taka da satupun pesan yang dibaca oleh lelaki itu. Bahkan jika Tama sibuk, tak mungkin lelaki itu tak punya waktu untuk membuka ponsel. Sudah jelas lelaki itu menghindarinya sejak jawaban Anne kemarin.
Tukang selingkuh
28 Juli 2021
Tama
Makan siang gue nasi padang
Lo sibuk ya?
Kata johnny lo lagi persiapan buat uas29 juli 2021
Tamaaaaaaa
Lo gak jawab sih pas gue telpon
Gue kangennnn sama lo
Tapi karena kata dony lo lagi latihan presentasi buat simulasi tender
gue nggak bakal ganggukemarin
tama
besok gue balik ke rumah
kalo lo nggak sibuk lo bisa dateng gak?
Gue janji bakal jadi anak baikHari ini
Tama
Gue beneran pulang hari ini
Papa lagi ngurus admin
Lo beneran sibuk ya?
Kata johnny lo sibuk belajar,
Kata dony lo sibuk praktikum
Jawaban mereka beda
Pasti lo minta mereka bohong ya?
Kalo gitu gue tanya jisa.
Kata Jisa lo sibuk move on dari gue.
Tam,
Jangan move on."He must be hate me." Anne mendesah, sekarang muncul penyesalan karena tak membuat Tama mengerti hatinya.
"Siapa? Cowok yang namanya Tama?" Anne menoleh kea rah wanita paruh baya yang tanpa ijin memasuki kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅hopeless love
RomanceIni kisah tentang 4 gadis yang saling berhungan. Namun, kisah cinta mereka tak pernah semulus seperti cerita di novel. Selalu saja ada halangan yang mengganggu. Bisakah mereka menemukan cinta mereka?