18. Cemburu

1.3K 246 49
                                    

Apa yang kalian lakukan untuk menghibur orang patah hati seperti Anne? Membiarkannya menangis sambil mendengarkan lagu galau? Atau pura-pura semuanya baik-baik saja dan mengajaknya melakukan aktivitas biasa? Atau membawa ke luar untuk  mencari hiburan di luar sana?

Ada banyak cara, dan Tama memilih untuk membawa Anne keluar melihat dunia agar gadis itu tak menangis di bawah meja yang mungkin saja ditemani oleh makhluk tak kasat mata. Untuk itu tujuan pertama adalah menonton dan untuk kali ini Anne memilih sebuah film komedi romantis karena tak mungkin juga dia melihat film horor.

Namun, keputusan membawa Anne ke bioskop adalah salah besar sangat salah. Tiga puluh menit pertama semuanya baik-baik saja hingga telinga Anne mendengar suara kecupan yang ketara. Hal itu jelas membuatnya risih dan sebagai makhluk kepo dia menoleh ke bagian paling pojok yang tepat di belakangnya.

"Get a room please! Murah amat ciuman di bioskop!" kata Anne yang membuat beberapa orang menoleh ke arah Anne hingga Tama otomatis sibuk meminta maaf sementara sang tersangka sibuk memakan popcorn-nya.

"Lo kayak gak tau aja sih, kalo pojokan bioskop dijadiin tempat kayak gitu," bisik Tama pada Anne.

"NGGAK TAU! GUE NGGAK TAU! KENAPA MEREKA MAKING OUT DI BELAKANG GUE YANG BARU PUTUS! SIAL! GAK MAMPU SEWA HOTEL APA!" Lagi-lagi Anne menjadi bahan perhatian hingga akhirnya Tama dengan penuh inisiatif membawa Anne pergi, sebelum semuanya semakin buruk.

Ternyata susah juga membawa singa patah hati seperti Anne jalan-jalan bukannya membuat gadis itu mendingan, tapi malah menambah kesal.

"Apaan sih?" tanya Anne dengan muka kesalnya.

"Gue laper." Alasan berupa lapar dan makanan selalu diterima.

"Oke, Solaria aja." Tama bernapas lega untuk sesaat karena Anne mau mengikuti maunya.

Namun, lagi-lagi Anne membuat ulah. Saat gadis itu sudah duduk dengan nyaman bersama Tama, telinga tajam Anne mendengar suara lelaki. Memang tampak biasa hingga dia mendengar dialog yang diucapkan lelaki itu.

"Iya Sayang, aku lagi nggak enak badan ini." Mata Anne langsung tertoleh dan menatap lelaki itu tajam.

"Ehm? Aku lagi di rumah." Jiwa peduli Anne berontak. Gadis itu berdiri lalu berjalan menjauhi Tama dan mendekat ke arah lelaki itu lalu dengan bar-bar dia berteriak,

"BOHONG! DIA DI SOLARIA! DIA NGGAK SAKIT!" Anne lagi-lagi berteriak memberitahu orang di telpon, karena sekarang Anne dalam masa benci melihat orang berpacaran apalagi jika salah satu berbohong seperti yang dilakukan oleh lelaki itu.

"Ya Tuhan, kenapa gue bisa suka sama Anne sih?" tanya Tama entah kepada siapa.

-o0o-

"Katanya sibuk nenangin Anne, malah di sini." Lisa menoleh ke arah Tendra yang ikut nimbrung di meja tempat ia merenungi nasib.

"Iya, semuanya sibuk sampai Tama dateng."

"Tama?" Tentu saja Tendra tahu siapa Tama yang di maksud Lisa.

"Maksudnya?"

Lisa menghela napas kemudian membuangnya sembarangan.

"Anak itu dateng, panik, masuk kamar Anne lalu voila hanya dengan beberapa kalimat Anne mau keluar. Bayangin! Mulut gue sama Jevon udah berbusa dia kagak mau keluar dan kita malah diusir. Nah ini pas  Tama yang bujuk dia mau keluar."

"Terus?" Lisa mengaduk-aduk thai tea miliknya dengan kasar.

"Ya, gue ngerasa gue nggak guna. Gue kayak gimana ya ngomongnya—"

✅hopeless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang