10. Tiga puluh menit

1.7K 298 52
                                    

Sebelum kalian mulai membaca cerita ini aku kasih peringatan dulu.

1. Kalian boleh julidin tokoh di sini tapi jangan sampai kebawa ke real life ya.

2. Nggak semua shiper akan berlayar, ini peringatan dini sebelum kalian patah hati ataupun kesel sendiri.

-o0o-

Hampir tiga puluh menit lebih Dony diam, membuatkan Jisa menggunakan dada lebarnya sebagai sandaran kala gadis itu mengeluarkan tetesan air dari matanya.

Dony tak bertanya ataupun mencoba menghentikan tangis Jisa. Ia bukan ahli dalam mengerti perasaan wanita, tapi pengalamannya yang pernah bersedih mengajarkan bahwa ia belum boleh bertanya karena itu mungkin akan membuat rasa kesal ataupun sedih kembali muncul karena otak secara tak sengaja mengingatkannya.

"Kenapa nggak ada orang yang peduli sama gue?"

Pernyataan Jisa sungguh menusuk Dony, memang Jisa tak menganggap dia orang? Dony bahkan merelakan kemeja kesayangannya kena ingus Jisa. Ingin rasanya Dony mendorong Jisa, tapi seperti kata Lisa, Dony itu lelaki baik. Dia tak mungkin melakukan itu pada seorang wanita.

"Gue sedih Don!" Tak perlu dikatakan Dony juga tahu, mana ada orang bahagia menangis layaknya orang gila seperti yang sudah Jisa lakukan sejak berpuluh-puluh menit yang lalu.

"Lo mau makan apa?" Dony tak tahu bagaimana menghibur kaum hawa. Dia tak memiliki pengalaman. Pengalaman pacaran pertama adalah Lisa dan kalian tahu sendiri bagaimana nasib Dony saat berpacaran dnegan Lisa. Jadi, jangan salahkan dia jikalau dia memilih untuk menjadikan makanan sebagai alat untuk menghentikan tangis Jisa yang membuatnya bosan. Ya bagaimana tak bosan, tangis Jisa selalu konsisten dan tak ada inovasi seperti memasukkan vibrasi di dalamnya atau mungkin ditambah nada setidaknya itu yang ada di pikiran Dony.

"Gue sedih Dony! Bukan laper!" Dony langsung diam, tak baik adu bacot dengan gadis yang sedang bersedih nanti dikutuk jomblo seumur hidup bisa bahaya. Dia kan ingin suatu saat nanti merasakan uwu time bersama pacar yang belum terlihat hilalnya.

"Gue mau ayam."

"Hah?"

"Lo nawarin makan dan gue mau ayam! Sana pesenin!" suruh Jisa seolah memerintah pembantunya.

"Iya iya."

-o0o-

Mungkin bukan pertama kali bagi Lisa menjadi bagian dari serangan netizen, ingat saat Lisa dibilang ayam kampus? Nah sekarang dia kembali mendapatkan predikat itu. Kalian tahu kenapa? Ya benar semua karena cewek Tendra yang sok dramatis bin alay. gadis itu- entah siapa namanya yang jelas Lisa menamainya cewek kurang ajar. Gadis itu membuat insta story dan men-tag nama Lisa dan Anne sebagai ayam kampus ditambah video ala-ala patah hati yang jatuhnya malah mempermalukan diri sendiri itu menurut Lisa. Mungkin kalian tak sependapat dengan Lisa, tapi bagi Lisa adalah hal yang memalukan jika seorang gadis menangis sampai mabuk hanya untuk seorang lelaki.

Ayolah di dunia ini tak hanya ada Tendra seorang, masih banyak lelaki di luar sana.Dan juga mengatakan bahwa Lisa adalah ayam kampus adalah salah besar. Apalagi jika itu hanya karena manusia bernama Tendra yang harusnya Vannesa tahu memiliki segudang simpanan di belakangnya. Namun, jika Vannesa hanya menyebut namanya dia tak akan masalah, masalahnya sahabat terbaiknya diikut sertakan.

Seorang Anne si bucin Yudi yang tak mungkin melirik lelaki lain apalagi menjadi ayam kampus, sangat tidak mungkin.

Dan hal inilah kenapa Lisa mendatangi Vanessa yang sedang kongkow di Fable bersama teman-temannya. Jangan tanya bagaimana mereka bisa tahu. Jawabannya adalah insta story anak itu. Kadang media sosial bisa memudahkan jalan seseorang.

✅hopeless loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang