[BL] Doted By The Alpha

48 : Ratuku

Daniel memegang lengan Laotian dengan gugup sambil menunggu lift berhenti di lantainya.

“Jangan gugup.” Sang Alpha meyakinkannya melalui tatapannya.  Seketika Daniel merasa yakin bahwa semuanya akan baik-baik saja dengan Mo Laotian di sampingnya tetapi saat lift dibuka setelah suara 'ding', Daniel tanpa sadar menahan napas dan memeluk Luangmin dengan protektif saat dia mengangguk menandakan dia siap untuk keluar. Dia tidak pernah merasa begitu gugup dalam hidupnya.

Pikirannya menjadi gila memikirkan bagaimana-jika tetapi harus berani. Jika dia tidak cukup berani untuk menunjukkan dirinya, saudara kembarnya akan menemukan cara untuk merebut suaminya darinya seperti yang dia lakukan dengan Paul. Laotian melihat tekad di mata istrinya yang memunculkan senyuman kecil di bibirnya.

Akhirnya meyakinkan Daniel sekali lagi dengan ciuman lembut dan penuh kasih di dahinya, keduanya mulai berjalan keluar.

Setiap orang sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan hanya sedikit yang memperhatikan atasan dengan seseorang yang tidak mereka kenal. Itu sampai pasangan itu harus berjalan melewati area kerja karyawan untuk mencapai kantor Laotian.

Daniel tersentak gelisah, berjalan kaku dengan tubuh dekat dengan suaminya.  Dinding yang memisahkan mereka dari jumlah karyawan semuanya terbuat dari kaca bening, memungkinkan semua orang untuk menyaksikan pasangan itu lewat.  Bukan karena Daniel tidak terbiasa dengan kerumunan, itu adalah tatapan yang tidak biasa dia lakukan. Itu membuatnya merasa tertekan, dia benci diteliti.

Merasa lengan Daniel menegang padanya, Mo Laotian menghela nafas tak berdaya.  Sebenarnya ia memiliki private elevator yang bisa ia gunakan yang lebih dekat dengan kantornya, namun ia sengaja menggunakan elevator karyawan tersebut sebagai upaya untuk memamerkan istri tercintanya.

Dia dan Daniel sudah berbicara tentang akhirnya mengungkapkan kebenaran kepada publik tetapi melihat sang Omega sekarang, dia mungkin terlalu terburu-buru. Dia berharap untuk memperkenalkan Daniel terlebih dahulu kepada karyawan tepercaya sebelum orang luar tau. Tetapi jika Daniel begitu tertekan sekarang, bagaimana reaksinya jika dia pergi ke seluruh negeri?

Laotian menghela nafas lagi. Dia ingin agar rakyatnya tau siapa Ratunya.

Perusahaan Mo adalah Kerajaannya, dia adalah Rajanya dan semua orang di sana adalah bangsanya. Umatnya harus tau siapa Ratu mereka sebelum orang lain. Tapi sekarang Laotian berpikir, mungkinkah itu terlalu dini?

"Apakah kamu baik-baik saja?" Laotian bertanya dengan cemas, dia memeluk Daniel dengan harapan bisa menenangkannya. Daniel tidak mengatakan apa-apa dan hanya mengangguk berharap mereka akhirnya bisa melewati banyak mata penasaran.  Dengan cemas, Laotian membuat langkah mereka lebih cepat membawa Daniel menjauh dari penyebab kesusahannya.

Bersamaan dengan berjalannya pasangan itu, para karyawan tidak bisa menahan diri untuk tidak mengamati. Semua mata mengikuti mereka terutama Daniel dan Luangmin. Ada kombinasi emosi. Laki-laki, kebanyakan Beta, semua senang bahwa bos akhirnya tenang sementara perempuan, Alpha dan Beta, ada yang bahagia, yang lain sedih atau kecewa. Ada juga kecemburuan tapi siapakah mereka yang harus cemburu!?

"Bos dengan sengaja menunjukkan kepada kita jawabannya jelas kita tidak punya kesempatan." Seorang karyawan wanita Alpha berbisik sedih melihat Daniel, dia adalah salah satu karyawan yang memimpikan hari ketika bos akan memperhatikan mereka seperti di sebagian besar novel romantis itu.

Tidak buruk untuk bermimpi. Faktanya, semua orang di perusahaan dan bahkan di seluruh negeri berharap suatu hari nanti bos dan mereka akan melewati nasib.

Dan sungguh, satu jiwa akhirnya melakukannya. Saat rumor dimulai bahkan selama kasus Daniella Sullen. Semua orang bertanya-tanya apakah berita itu benar atau tidak. Terlebih lagi ketika berita lain keluar tentang Tuan Muda Tertua yang akan menikah dan memiliki seorang putra.