BAB 2

29.7K 2.6K 133
                                    

Heppiww reading! <3




"Mobilmu Papi sita!"

Arseno yang masih rapih dengan jasnya itu meraih kunci mobil Karina yang tergeletak dimeja rias. Karina yang tak terima segera menyusul papinya keluar kamar.

"Papii, kembalikan kunci mobil rina!" Marah Karina, Arseno berbalik menatap putrinya itu.

"Loh mobil ini dibeli pakai uang Papi, Rina tidak berhak marah dan tidak hanya mobil, Papi juga akan menyita passport mu agar kau tidak bisa kabur kemana-mana." tegasnya.

Karina menganga tidak percaya, membatin kenapa papinya kejam sekali.

"Dasar kejam." Gerutu Karina.

Arseno sedikit tertawa, merasa lucu dengan ucapan putrinya. Kemudian berbalik mengusap rambut putri satu-satunya dengan sayang namun terlihat raut kekesalan pada wajah yang masih terlihat tampan diusia 50an.

"Kau yang kejam anakku sayang, ingat siapa yang semalam tiba-tiba kabur di tengah acara?"

"Itu karena Rina engga mau dijodohin! papi pikir ini jaman siti nurbaya apa!" Balas Karina sengit.

"Itu semua untuk kebaikan mu Karina Oceana!" Tegas Arseno.

"Baik untukku atau untuk Papi? Papi menjodohkanku dengan pria itu demi perusahaan mu bukan?! Semua karena uang! uang, uang, dan uang yang selalu ada di pikiran papi!"

Arseno sedikit terkekeh mendengar itu, "Iya benar ini demi perusahaan dan uang karena lelaki tidak memiliki banyak uang, tidak akan bisa menghidupi putriku yang sangat boros ini. Jadi Papi mencarikan pria mapan dan tampan untukmu" ucapnya sedikit bercanda.

Mata Karina melotot mendengar ledekan Papinya. "Papi! Karina serius!" Geramnya, "Rina bisa mencari jodoh sendiri."

"Papi juga serius Karina! Terima perjodohan ini Papi akan kembalikan Passport, mobil dan bahkan apapun yang kau mau Papi berikan." Ucapan final Arseno meninggalkan Karina.

Baru beberapa langkah Arseno berbalik ke arah anaknya, "Anakku sayang, walaupun kau kabur semalam, pertunangan itu tetap ada. Sekarang, Karina kamu sudah resmi menjadi tunangan dari Jevan." Jelasnya.

Karina tentu saja melongo mendengar itu, sia-sia saja rasanya ia kabur semalam hingga rela memakai baju pelayan agar bisa keluar dari sana. kalau akhirnya acara perjodohan itu tetap berjalan.

"Oh iya papi lupa,cincin tunanganmu di simpan Jevan. Ambilah dan wajib dipakai!" Titah Arseno pergi meninggalkan Karina.


•••


Berbeda dengan Karina yang misuh-misuh. Jevan Regano atau lebih di kenal dengan nama Jeno si pria yang akan dijodohkan dengan Karina melonggarkan dasi yang menjerat lehernya. Lelah, tentu saja. Diusianya yang masih muda harus dia sudah menjadi CEO di perusahaan keluarga, yang mau tidak mau harus dia jalani karena dia anak satu-satunya keluarga Regano.

Perfect Couple || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang