There are no
accidental meetings
between souls
•••
"pada akhirnya lo terima juga tuh perjodohan.." komentar Winona sedikit mencibir ketika Karina selesai bercetita.
Setelah 4 jam berlenggok bergaya penuh karisma didepan kamera dengan flash menyala, Karina bisa beristirahat juga. Hari ini memang pemotretan terhitung cepat dari biasanya.
"Hmmm, gue gak punya celah nolak" Jawab Karina dengan mata terpejam lelah sembari menikmati pijitan di bahunya yang dari tadi terasa sangat pegal.
Cantik-cantik jompo, mungkin kata itu pantas untuk Karina.
Ya, hasil dari obrolan satu minggu lalu dengan Jevan. Akhirnya mereka memutuskan mencoba menjalani hubungan seperti yang orang tua mereka inginkan. Tidak ada salahnya juga untuk mencoba toh Jevan Regano tidak begitu buruk untuk dijadikan pasangan, kemarin dia hanya terlampau malu karena setiap melihat pria itu, ia langsung teringat kejadian di pesawat.
Dan point penting lainnya, Jevan dan Karina bisa meyakinkan keluarga agar pernikahan setidaknya diundur tiga atau empat bulan dari sekarang, mereka berkilah membutuhkan proses pendekatan terlebih dahulu.
Keluarga besar mereka kelewat senang, ketika dua sejoli itu berkata menerima perjodohan ini. Keluarga setuju dengan mengundur waktu. Arsenopun menepati janjinya mengembalikan kembali mobilnya, tidak lagi melarang untuk menjadi model dan tentu mengabulkan semua permintaan putri kesayangannya itu.
Beberapa kali ia bertukar pesan dengan pria itu dan Karina bisa tahu bahwa Jevan Regano adalah seorang workaholic. Terlihat bagaimana pria itu hanya menghubunginya sesekali di jam istirahat saja.
"Heh! Lo kok gak bilang sih kalo lo dijodohin sama sepupu gue?!" Serobot Giselle tiba-tiba entah muncul dari mana, langsung duduk sebelah Winona. Karina sedikit tersentak kaget.
"Sepupu?" tanya Karina dan memberi isyarat agar mbak yang memijatnya meninggalkan mereka bertiga diruang istirahat.
"Jevan Regano, dia sepupu gue."
"hah?!" saut Karina dan Winona bersamaan. Setau mereka nama Regano tidak tertera dibelakang nama Giselle.
Seolah tau apa yang kedua temannya pikirkan Giselle berkata, "tante Jessica itu kakak nyokap gue, Nono yang gue ceritain sering pidah-pindah Negara ya Jevan Regano."
"wahh dunia benar-benar sempit." sahut Winona
Karina terdiam benar kata Seann dirinya hanya fokus pada segala keinginannya tanpa peduli lingkungan. bahkan Jevan hampir berada di lingkungan yang sama dengannya saja dia tidak sadar.