Happy reading!
Keluarga sudah tau kalo Karina menghilang, mereka hanya tidak tau kalo Arseno mengetahui keberadaan Karina, Jevan hampir kembali dihabisi oleh Ocean's bross jika tidak dihalangi oleh Tiffany yang sudah tidak tega melihat menantunya terkapar penuh luka.
Arseno sedikit luluh menyuruh Ellias memeriksa kebenaran foto yang meresahkan itu dan terbukti foto itu hasil manipulasi orang tidak beranggung jawab.
Jevan kembali memohon ketika sudah terbukti ia tidak melakukan hal menjijikan itu, ia memohon agar Arseno memberi tahu dimana keberadaan Karina tapi Arseno menolak.
"Jangan dulu temui anakku, beri dia waktu untuk memikirkan ulang tentang pernikahannya dan renungkan kembali dimana salah mu." ucap Arseno saat itu dan menyuruh Jevan untuk pulang, Arseno yang diam-diam tau perbuatan Jevan yang membuat hati anaknya sakit masih merasa jengkel kepada menantu laki-lakinya itu.
Sepulangnya Jevan dari rumah keluarga Karina, Arseno mendapat protes dari anak anaknya.
"Pih, Oceana lagi hamil biarin Jevan selesaiin masalahnya, kita udah hajar dia habis habisan pih, itu udah cukup buat ngasih Jevan pelajaran. Lagi pula foto yang tersebar udah terbukti itu bukan Jevan." Benjeff langsung melayangkan protes, mengingat istrinya ketika hamil muda begitu lemah dan membutuhkannya setiap saat.
"Biarkan dia menyesali apa kesalahan dan mencari sendiri dimana Oceana berada, setidaknya papi ingin melihat kesungguhan dia, jangan loyo-loyo kalo mau ambil anak papi."
"Biarkan dia tau arti berjuang dan mempertahankan itu seperti apa."
Tidak ada yang bisa membantah ucapan Arseno.
"Seenggaknya beritau kita dimana Oceana." Pinta Jaeden kesal karena Arseno jiga tidak kunjung mengatakan dimana Karina berada, juga handphone Karina tidak bisa di hubungi, mereka sudah khawatir dengan Karina yang sampai saat ini belum ada kabar.
"Berjanjilah kaliah enggak akan menemui Oceana."
Semuanya mengangguk setuju.
"Di rumah neneknya Jevan."
Jessica mengusap rambut tebal Jevan yang baru selesai ditangani dokter, luka yang di dapat Jevan lumayan parah anaknya itu mendapat banyak luka memar di badannya. Baru kali ini Jessica melihat Jevan memohon sedemikian rupa kepada orang lain merendahkan dirinya sendiri hanya untuk mengetahui dimana Karina berada, jika melihat Jevan terluka seperti ini ia sudah sering mengingat bagaimana rebelnya Jevan dulu.
Rasanya Jessica sangat marah melihat anaknya di perlakukan sedemikian rupa.
"Mau kemana?" Tanya Jessica melihat Jevan yang tiba-tiba bangkit.
"Mencari Oceana."
Jessica menahan lengan anaknya agar kembali duduk di tempat tidur, "Duduk Jevan, tubuh kamu butuh istirahat."
"Mam.."
"Besok aja ya, sekarang kamu istirahat dulu, pulihin dulu diri kamu ya."
"Jevan baik baik aja mam."
Jevan yang melihat tatapan memohon dari ibunya kembali duduk di tempat tidur, mengusap wajahnya lelah.
Jessica mengusap bahu anakknya yang menunduk lesu, "Biarin Karina sendiri dulu, emosi kalian masih menggebu, tunggu suasana reda ya, percaya sama mama semua akan baik-baik aja."
Jevan hanya menunduk dengan isi kepala yang terus berkecamuk.
"Makanya jaga kelakuan kamu dari awal, bisanya cuman bikin malu keluarga." ucap Dimas yang berjalan mendekat.