Selamat membaca ehehee
Jaeden memerhatikan sahabatnya yang sedari selesai meeting senyum-senyum melihat kelayar handphone, "Demi tuhan gua ngeri sendiri lo senyum-senyum gitu"
Jevan menoleh kemudian memperlihatkan layar handphonenya yang menampilkan foto yang sepertinya baru Karina kirim "Istri gue cakep banget ya" kayanya sambil tersenyum lebar.
Jaeden mengolok, "Bucin banget lo ke Oceana."
"Bucin ke istri sendiri sah-sah aja asal jangan ke istri orang, apalagi istri sepupu sendiri." Balas Jevan balik menyindir Jaeden yang terlihat masih menyukai Winona, istri Seanno.
"Sialan mulut lo!"
"Tunggu.... Hallo sayang, baru sampai ya...." Jevan menjauh sebentar untuk bertelpon dengan Karina.
Jaeden melihat dari jauh, ia tidak menyangka bahwa Karina yang akan menjadi pelabuhan terakhir Jevan. Sangat ingat di benaknya ketika sahabatnya itu mengatakan ingin mencari perempuan lembut, keibuan, sederhana ya seperti Salma untuk ia jadikan istri.
Masih tidak habis pikir bagaimana dulu sahabatnya itu menjadikan Salma menjadi patokan mencari pasangan. Padahal wanita itu sudah menghianati Jevan ketika mereka menjalani hubungan jarak jauh.
Jevan malah menyalahkan dirinya atas perpisahan itu, ia berkata Salma berkhianat karena dirinya tidak mempunyai waktu untuk wanita itu. Dengan kata lain Jevan membenarkan perlakuan Salma dan memakluminya.
"Terlepas dari parasnya yang sempurna Oceana dia sangat ceroboh, enggak pandai memasak, egois, cerewet sangat jauh dari tipe istri idaman seorang Jevan Regano. Tapi akhirnya lo menikah dan menerima Oceana dengan mudah" komentar Jaeden masih tidak percaya Jevan menikah dengan si princess dari keluarganya.
Jevan yang sudah kembali duduk menoleh. ia pun menyetujui ucapan Jaeden
Lelaki itu terkekeh mengingat petemuan pertama dengan Karina, kemudian berujar "Cinta punya cara sendiri kan? Semua bayangan tipe istri idaman gue lenyap setelah bertemu Karina. Apa adanya dia berhasil membuat gue jatuh begitu dalam"
"Lo tau walaupun Oceana begitu merepotkan hidup gue, tapi dia tetap princess kesayangan. Jadi kalau lo gak bisa jaga dan bahagiain Oceana tolong kembalikan saja." Ucap Jaeden serius kali ini.
Kalau kata Karina kasih sayang Jaeden itu dalam diam, diam-diam memerhatikan, diam-diam mengawasi ataupun peduli.
"Bahkan tujuan hidup gue saat ini hanya untuk membuat Karina bahagia. lo gak perlu khawatir"
Jaeden meringis mendengar itu rupanya memang Jevan sudah bertekuk lutut kepada Karina.
Jaeden bangkit, "Gue percaya lo bisa jaga Oceana dengan baik dan tolong turunkan sedikit ego dan sifat posesif lo Jen. Kadang, sesuatu yang kita genggam terlalu erat hanya akan menyakiti" menepuk bahu Jeno.
Bersahabat cukup lama membuat Jaeden sangat tau sifat buruk Jevan.
Sekali lagi Jevan berubah menjadi lelaki posesif pun karena Salma. Memang seberpengaruh itu Salma di kehidupan seorangJevan.