BAB 24

12.2K 1.3K 288
                                    


Ini bab baru semoga masih ngefeel yaaa 😁

Ini bab baru semoga masih ngefeel yaaa 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dibuka sama foto prewedding mereka 😍

***

Kening Karina mengerut ketika mendengar suara ketukan keyboard yang sedikit mengganggu tidurnya, ia menoleh ke samping dan terlihat Jevan yang bertelanjang dengan laptop di pangkuannya.

"Ini weekend jangan sentuh pekerjaan." Rengek Karina dengan suara serak dengan tangan memeluk pinggang Jevan.

"Maaf sayang aku mengganggu ya, sebentar ya ini harus segera di selesaikan."

"Disini aja, asal jangan lama." Jawab Karina sambil menahan Jevan agar tetap diam di posisinya. Karina sedikit bergeser menjadikan paha atas Jevan sebagai bantalnya, ikut melihat apa yang dikerjakan suaminya.

"Masih jam 6 ternyata." Gumamnya ketika melihat jam. Membalik posisi dengan wajah berhadapan dengan perut enam kotak milik Jevan, kembali memejamkan matanya.

Jevan hanya tersenyum melihat tingkah Karina, kembali melanjutkan pekerjaannya.

"Jev.."

"Hmm" Balas Jevan bergumam, fokus melanjutkan pekerjaan sesekali mengelus kepala Karina yang ada di pangkuannya.

"Selama berpacaran dengan Salma pernah melakukan apa saja?" Tiba-tiba Karina bertanya seperti itu.

"Rin kita lagi di rumah Mami, jangan memulai pertengkaran disini."

Mereka berdua memang sedang berada di rumah keluarga Ocean, setelah kemarin kedua orang tua mereka menginginkan anak-anaknya berkumpul, sekaligus merayakan reveal gender untuk Winona.

"Aku hanya bertanya."cicitnya pelan.

Jevan menghela nafas Karina sangat sensitif dengan apapun yang berkaitan dengan Salma, ia hanya malas jika akhirnya bertengkar, "Hanya berpacaran pada umumnya, seperti anak SMA kebanyakan."

"Have you slept with her?"

Tidak langsung menjawab, Jevan mematikan laptopnya menyimpan di meja. Karina mengubah posisinya kembali tidur di bantal begitu juga Jevan ikut berbaring sambil memandang wanita nya.

"Sama sekali enggak pernah, masa brengsek ku bukan bersama dia. Bukan kah dulu aku pernah bercerita?"

Karina mengangguk.

Jevan merengkuh Karina ke dalam pelukan nya, "Sudah ya jangan bahas, nanti mood kamu jelek seharian. Percaya padaku aku sama dia enggak ada apa-apa. Jangan terus berpikiran buruk, itu hanya membuat kamu selalu berpikir negatif."

Karina mengangguk menyembunyikan wajahnya di dada bidang Jevan, "Punggung kamu masih sakit?"

Semalam Jevan mengeluh punggung nya sakit setelah bermain bersama Noah yang kelewat aktif.

Perfect Couple || Jeno - KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang