Happy Reading ;)"Nggak, nggak gue gak bisa berenang." Giselle meronta ketika Jaeden dan Lucas menarik nya agar turun berenang di laut lepas.
"Ada gue sama Jay yang jagain."
"Nanti ada hiu, paus, piranha, nanti gue mati enggak mau!"
"Ngapain pake bikini kalo gak nyebur? Gue pegangin, lo juga bisa pake pelampung. Cobain yuk." Jaeden terus merayu.
"Pake bikini buat posting di medsos lah apa lagi?!— JAYYYY!" Giselle memekik ketika Jaeden tiba-tiba membopong nya seperti karung beras.
"Ssst diem atau gue loncat dari sini langsung?"
Giselle langsung melingkarkan kaki dan tangannya pada tubuh Jaeden dengan erat. Lucas hanya mengekor Jaeden untuk berenang bersama.
"Nangis nih nanti." Ujar Jevan yang menikmati pemandangan Giselle yang sedang tersiksa.
"Siapa yang nangis?"
"Tuh Giselle, di paksa berenang sama El sama Jay."
Karina sedikit mengangkat tubuhnya dari atas tubuh Jevan, bertumpu pada perut berotot milik Jevan kemudian terkekeh melihat raut tersiksa Giselle, mengingat Giselle kurang bersahabat dengan kedalaman air laut.
Di atas yatch tersisa mereka berdua, Winona yang sedang hamil itu lebih sensitif baru beberapa menit yatch berjalan langsung di landa mabuk laut, jadi pasangan itu kembali ke daratan dan menikmati waktu berdua dengan berkeliling.
Saking enggan ada orang lain yang bergabung, Jaeden dengan senang hati menjadi juru mudi di perjalanan kali ini. Bisa bayangkan bagaimana tampannya Jaeden ketika berada di balik kemudi? iya saking tampannya membuat Giselle dan Winona memekik tertahan.
"Gak mau gabung sama mereka?" Tanya Jevan ketika melihat Karina kembali tiduran di atas tubuhnya.
"Nanti deh, pengen berjemur dulu."
Jevan yang mengenakan kaca mata hitam menepuk pantat Karina, "Malesan banget ya dari kemaren."
Karina yang sudah mengenakan bikini berwarna mustard cerah hanya mengedikkan bahu acuh kembali merebahkan diri di atas tubuh Jevan, tangan nya menyalakan handphone nya yang baru Jevan kembalikan.
"Jangan buka potral berita dulu, walaupun sudah di atasi tetap saja banyak sampah yang beredar."
Karina menggeleng, "Aku nggak akan menghabiskan waktu dengan hal nggak penting kata gitu, oww banyak banget message yang masuk." Ucapnya ketika handphone nya di nyalakan pesan yang masuk begitu banyak.
"Isinya pasti nanyain gosip kemaren?" Tebak Jevan yang langsung di setujui oleh Karina.
Karina mulai sibuk membalas pesan yang masuk, Jevan memejam kan mata menikmati sinar matahari di pagi hari dengan tangan memeluk Karina erat.
Sedikit menggerutu ketika asisten pribadinya baru memberi tahu bahwa hari selasa nanti ia memiliki jadwal pemotretan. Tentu saja dengan mudah Karina meminta sang asisten nya untuk membatalkan jadwal tersebut.
"Kayanya kita harus sering-sering liburan kaya gini deh."
"Kenapa emangnya?"
"Perpaduan kamu, bikini, laut lepas, uh pemandangan yang luar biasa dan pakaian ini membuat ku mudah melakukan apapun." Ujarnya sambil meremat bokong Karina.
"Itu sih kamu nya yang mesum."
Jevan terkekeh dengan tangan asik mengusap permukaan kulit mulus Karina yang sangat ia puja.
Kemudian jari lentik itu beralih membuka sebuah laman dimana dirinya akan bersenang-senang melakukan hal yang membuatnya bisa melepaskan hormon oksitosin dan endorfin dalam tubuh, ya tentu saja, berbelanja.