Jiahhh update cepet nih! Jangan lupa komen dan vote buat aku lebih semangat whehehehe 😋🥰
Kalo menemukan typo harap maklum dan bantu koreksi yaa
Kayyyy
Happy Reading!
Jevan melemparkan senyuman ramah sebelum melangkah keluar dari ruang meeting, tiga jam sudah ia berada di dalam ruangan besar untuk membahas beberapa proyek dan juga melakukan penandatanganan perjanjian.
"Gue enggak expect perusahaan lo menyetujui kerja sama bareng perusahaan gue."
Jevan menoleh sudah ada Mark yang berjalan beriringan bersamanya.
Jevan mengangkat bahunya, "Mada group punya potensi bagus buat perusahaan gue."
"– lepaskan masalah pribadi jika menyangkut perusahaan." Lanjut Jevan.
Mark mengangguk dan mengucapkan terima kasih dengan pelan. Bekerja sama dengan perusahaan Jevan tentu saja akan sangat menguntungkan juga bagi perusahaan keluarga Mark.
"Ada keperluan apa?" Ujar Jevan tanpa menoleh, memasukan sebelah tangan ke dalam saku celana.
"Kita enggak terlalu dekat untuk sekedar menyapa."
Jika Jevan egois rasanya enggan sekali ia menyetujui kerja sama dengan lelaki dari masa lalu Karina tapi balik lagi ia tidak ingin mencampur adukan masalah pribadi dengan pekerjaan.
Mark menarik sudut bibirnya tipis melihat Jevan yang seperti bisa membaca pikirannya, memang bukan tanpa alasan Mark menyapa Jevan.
"Tentang gue dan Karina." Ujar Mark pelan.
Jevan menoleh dengan raut bingung.
"Gue pikir lo harus tau apa yang terjadi malam itu."
Jevan menghela nafas, mengangguk, "Kita bicara diruangan gue."
"Nggak perlu gue nggak akan bicara terlalu banyak."
Julian berjalan mendahului dan menekankan tombol lift untuk Jevan.
"Naik lift yang lain Jul."
Julian mengangguk mempersilahkan Jevan dan Mark memasuki lift khusus petinggi perusahaan, sementara dirinya memakai lift lain.
Jevan menekan tombol lift menuju lobby.
"Gue bukan orang yang menyebarkan berita lo dan Karina."
"Gue tau lo ngawasin gue dan menyuruh orang mencari tau tentang gue."
Dua pria dewasa itu berbicara dengan tidak menatap satu sama lain. Mereka hanya berdiri sejajar dengan tangan masuk ke dalam saku celana.
"Insiden dimana gue hampir merusak Karina pun itu di jebak. Gue sama Karina menghadiri pesta, minum-minum dan ya gue nggak sadar ada orang yang sengaja masukin sesuatu di minuman gue dan kejadian itu terjadi.."
"Langsung saja ke intinya." Titah Jevan cepat seolah enggan mendengar cerita Mark yang mungkin mengada-ngada.
Mark berdeham, "Orang yang menyebarkan berita kemarin dan memisahkan gue dengan Karina itu orang yang sama."
Mark mengambil sesuatu dari dalam saku jasnya, sebuah flashdisk.
"File cctv dan beberapa informasi."
Jevan dengan ragu mengambil flashdisk yang di sodorkan oleh Mark.
"Cari tau sendiri siapa orang itu, dengan kekuasaan yang lo punya sekarang akan lebih mudah menemukan siapa orang itu."
"Dan gue akan percaya dengan mudah ucapan lo ini?"