54. Don't leave me

67K 7.3K 2.9K
                                        

VOTE SEBELUM BACA JAN SAMPAI KUSEDOT MATA KLEAN

HMMMMMM HHWARUM MWANGI, CWANTIK BERSWERIIII...
HWARI INI AQYU NAK MAKAN KWARII

-Istri Fang




.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.


Hari berganti malam. Sudah mendekati waktu untuk Naura pulang tapi Ia tidak bisa bergerak sedikitpun karena Nakula memeluknya seperti seekor koala yang menempel pada pohon. Mereka duduk disofa sedangkan Ditya dan Sadewa memutuskan untuk berjualan cangcimen dilampu merah sembari menggoda para waria demi memberikan ruang untuk Nakula dan Naura. Tenang, Ditya sudah mengutus tukang kebun untuk mengawasi mereka karena bagaimanapun Naura adalah gadis berbahaya dan Ia harus menjaga keperawanan putranya. Begitulah isi kepala Ditya.

"Lepasin kak, ntar Ara balik lagi bawa boneka projen"

Nakula menggeleng dengan mata birunya yang berkaca-kaca. Sedikit merasa dibodohi selama berbulan-bulan karena hanya Ia yang tidak tahu jika Naura masih hidup. Ditya sudah tahu sejak lama begitupula Sadewa yang sempat didatangi Mrs.K Naura. Ingin marah namun ini bukan saat yang tepat karena Naura sudah harus pergi lagi.

Melihat mata Nakula yang berkaca-kaca dan bibir melengkung kebawah tanpa disadari membuat Naura tak tega dan gemas disaat bersamaan.

"Kenapa Ara balik kalau mau pergi lagi? kenapa ga mati sekalian?" tanya Nakula sedih membuat Naura sedikit bergidik ngeri. Ternyata sisi psycho Nakula masih sedikit tersisa.

"Karena hari ini ultahnya mantan terindah Ara" kata Naura mencubit gemas pipi Nakula.

"Kenapa mantan?"

"Kan Kakak yang mutusin sendiri waktu itu"

Nakula kembali menerawang kemasa lalu, saat dimana memutuskan Naura karena gadis itu melarangnya untuk menyiksa orang lain dan mengancam untuk berjauhan sementara jika Nakula masih melakukannya. Nakula langsung memutuskan Naura saat itu tapi tidak lama Ia menangis drama di club malam ditemani Sadewa yang setia menertawakan. Memalukan memang, tapi emosi menguasainya saat itu.

Pemuda itu menggeleng pelan, "Gamau... putusnya dicancel"

"Lah emang bisa putus dicancel? perasaan Ara belum mencet tombol cancel"

"Kan Nakula yang mencet tombolnya. Tut tuuuttt" kata Nakula menekan pipi Naura dengan telunjuk.

"Tapi Ara mau balikan lagi sama mantan gimana dong? dia baik lagi. Gapernah nyakitin orang, suka anak kecil"

Jika ini diibaratkan sebuah film, maka akan terdengar suara retakan pilu. Bukan dari kaca tapi dari hati Nakula yang kini nampaknya tengah terguncang akibat mendengar pernyataan Naura.

"Nakula udah jadi anak baik! kenapa Ara malah balikan sama cowo lain?"

"Lah emang iya? kebaikan apa yang udah ka Nakul lakuin?"

"Yang tadinya nyopot kuku orang semua sekarang berkurang jadi cuma sembilan belas, dulu nyongkelin mata orang sekarang cuma maku dibola matanya aja, dulu belah tubuh orang jadi dua sekarang cuma motong pentilnya aja. Nakula pinter kan?" jelas Nakula dan Naura terkekeh paksa. Itu bahkan belum dikatakan perbuatan baik sama sekali yang dilakukan Nakula hanya mengurangi level kejahatannya.

"Amboyy, macam tak betul la budak ni" gumam Naura menikuti aksen bicara Jeng Sally.

"Makannya jangan pergi lagi" mohon Nakula. Matanya berkaca-kaca saat memori Naura yang mencoba bunuh diri kembali terlintas terputar. Ia merasa kehilangan selama berbulan-bulan dan saat Nakula tahu yang sebenarnya bahwa Naura masih hidup, Ia sudah kembali dihadapkan dengan kenyataan jika Naura harus ikut dengan orang tua Danan.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang