"Gue ga nyangka pion gue bakal semanis ini"
-Nakula
.
.
.
"Lo kenapa sih? sekali aja ga bisa nyenengin gue gitu?" kesal Melda yang daritadi bercerita panjang lebar pada Gibran tapi tidak direspon oleh Cowok itu.Saat ini mereka sedang berada di UKS. Hanya duduk tanpa perlu ada yang diobati atau mengobati karena tidak terdapat secentipun luka diwajah Gibran karena Nakula yang tidak melakukan perlawanan saat berkelahi tadi.
Gibran sebenarnya sudah sangat malas dan ingin keluar tapi Melda bersikeras ingin mengobati lukanya.
"Lo siapa gue emang?" tanya Gibran sinis.
Melda terbungkam. Gibran jarang bicara tapi sekalinya bicara itu akan sangat nyelekit sampai menusuk ke sumsum tulang belakang.
"Y..Ya gue pacar lo lah!""Sejak kapan?" tanya Gibran yang raut malasnya semakin kentara.
"Lo ga nganggep kita pacaran? Jahat banget lo ya?"
Gibran berdecak kesal. Sorot mata dinginnya menatap tajam Melda yang ada dihadapannya.
Itu sedikit membuat Melda takut tapi cewek itu membalas dengan tak kalah tajamnya.
Gibran menghela napas lelah lalu beranjak dari tempatnya duduk kemudian berjalan keluar tanpa menghiraukan teriakan Melda tapi Cowok itu berhenti didekat pintu seraya berkata tanpa menengok ke belakang.
"Image lo yang udah buruk jadi makin buruk dimata gue setelah apa yang lo lakuin ke Naura" ucap Gibran lalu meneruskan jalannya meninggalkan Melda yang matanya mulai berkaca-kaca.
"Kapan lo nerima gue sih Gib? Kalau gue bisa juga gue ga bakal suka sama lo" lirih Melda.
Jari lentik Melda bergerak lincah di atas layar ponselnya, berniat menyetel lagu untuk menemani kesedihannya. Dan ketika lagu sudah terputar, Melda ikut bernyanyi mengikuti lirik lagu yang selalu terngiang-ngiang diotaknya itu. Ya walaupun suaranya tak seindah penyanyi aslinya.
"Ekhm. Ku menangisssss... membayangkan~ betapa kejamnya dirimu atas diriku~" Melda bernyanyi dengan penuh pengkhayatan.
Dan itulah Melda Claresta. Bad girl yang sekaligus merangkap menjadi Sad girl. Perasaanya ditolak beribu kali oleh Gibran namun gadis itu tetap bertahan. Seringkali nalurinya menyuruhnya berhenti tapi orang yang menempati hatinya tak bisa Ia ganti.
.ʕ•ε•ʔ.
"Dek, Kamu tau ga bedanya kamu sama pembersih kaca?" tanya Darka dengan kerlingan mata nakalnya pada seorang Siswi kelas X. Beruntung wajah cowok itu lumayan enak dilihat jadi apapun ekspresi wajahnya itu tak akan terlalu menggangu.Siswi yang digoda Darka kali ini adalah gadis pemalu dan susah bergaul tapi memiliki wajah yang sangat manis. Selain pemalu gadis ini juga sangat polos jadi Ia hanya bisa menggeleng saat ditanyai seperti itu.
"Kalau pembersih kaca, membersihkan kaca. Tapi kalau kamu, membersihkan kenangan mantan yang susah dilupakan dan menggantikannya dengan kenangan manis yang membuatku histeris" ucap Darka sembari tersenyum. Tentu saja bukan senyum tulus karena yang digombalinya tidak hanya gadis itu saja.
Siswi itu mengerjabkan matanya dua kali lalu memiringkan kepalanya karena tidak mengerti apa yang diucapkan Darka.
"Mantan itu apa kak?" tanya Siswi itu polos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika gadis manis nan manja mendapat musibah cowok badboy tapi hanya manja padanya? sungguh itu adalah mimpi buruk karena itulah yang dirasakan Naura sekarang. . . . "Naura! Nakula mau coklat itu..." "Ck. untung sayang" . . . [Tee...