1. Sayang

533K 24.9K 7.1K
                                    

Siapkan hati ya!
lope youuuu

.
.
.

A

roma rumput basah akibat hujan kemarin malam memenuhi indra penciuman gadis itu. Tangannya tertarik keatas, merilekskan otot yang semalaman tak digerakkan.

"Pagi dunia" ucapnya riang seraya membuka jendela.

brak!

Pintu kamarnya digedor disusul suara berat yang terdengar kesal.

"Pagi dunia?! udah siang goblok lo ga siap-siap?!" teriaknya dari balik pintu.

Gadis itu mengernyit bingung dan menggulirkan bola matanya ke arah jam waker berwarna biru dongker diatas nakasnya. Mata yang tadinya sayu berubah segar dan melebar karena melihat jam yang menunjukkan pukul 06:45. Segera ia berlari secepat siput ke kamar mandi dan melakukan ritualnya.

ʕ•ε•ʔ

"Bang Gob, nanti liburan sekolah kita ke Bali ya? pantai disana bagus banget! Yura mau buat api unggun di dalam airnya yang jernih itu" ucap seorang gadis pada seseorang yang berada disebelahnya.

"Hm"

"Ah elah, abang jangan judes-judes gitu lah~ pantes sampe sekarang ga ada yang berani deketin... padahal abang ganteng lho!"

"Udah tau"

"Singkat amat bang, sakit hati adek bwang" ucapnya dramatis.

"Obatin"

"Abwang nanti jangan ngaku abang aku ya! panggil aku Naura aja jangan Yura ok?"

"Kenapa?"

"Pokoknya aku gamau! ngakunya pacar aku aja bang! biar bisa pamer sama temen aku kalau aku punya pacar ganteng!"

"Kita kembar gobs,"

"Lah, kita kan beda 2 tahun,"

"Iya, tapi muka mirip banget cumak lo cewek, gue cowok"

"Gapapa! nanti aku mau alasan karena kita jodoh makannya kita mirip!" ucap gadis yang bernama Naura pada Kakaknya.

Gibran berdecak dan mendorong pelan dahi Naura dengan telunjuk kemudian berkata

"Belajar yang bener. jangan pacaran mulu! tapi gue setuju deh sama cara lo jadi ga bakal ada yang deketin lo disekolah" ucap Gibran lalu kembali menyantap rotinya.

"Eh kalau gitu gajadi deh! masa iya aku SMA ga punya pacar! apa kata dunia--" dan tepat saat mulut Naura terbuka, Gibran mencekokki adiknya dengan roti.

Naura berdecak namun pada akhirnya gadis itu mengunyah roti berselai blueberry kesukaannya.

"Dunia juga ga peduli lo punya pacar apa nggak Ra" ucap Gibran yang kembali membuat Naura berdecak.

"Serah deh Bang! emang paling ga bisa ya liat adeknya bahagia" gerutu Naura.

"Gue cuman gamau lo ngerasain patah hati Ra."

Naura tersenyum dan mencubit pipi Gibran karena gemas.

"Abang itu dingin-dingin gemesin ya? jadi sayang" ucap Naura setelah kembali menurunkan tangannya.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang