26.Queen

89.8K 9.5K 1K
                                    

Vomment jan lupa!

-Istri D.O

.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

"Kenapa balik sekolah lagi sih Ra? kan kita bisa bolos. ke hotel misalnya" gerutu Nakula saat berjalan dikoridor yang sepi dengan Naura.

"Lo gaboleh gitu. Kewajiban seorang pelajar ya belajar." ucap gadis disampingnya dengan nada datar.

"Lah? ada Razia" ujar Nakula menyadari bahwa yang mengambil alih tubuh itu adalah sisi lain dari gadisnya.

Gadis itu memutar bola matanya malas. "Gue Queensha Fla Lavenda."

"Njay, cakep amat nama kamu"

"Because I'm the queen"

Nakula mengedikkan bahu acuh lalu memeluk Fla dari samping kemudian seperti biasa menyusup ke ceruk leher gadisnya.

"Bodolah. Yang penting kamu pacar aku"

Gadis itu berdecak kemudian menyikut perut Nakula. Membuatnya mundur lalu meringis pelan.

"Aaa.... Mau peluk!" rengek Nakula karena kesal saat Fla selalu menghindar saat ingin dipeluk.

"Tuh pilar" ujar Fla datar seraya menunjuk pilar didekat mereka dengan dagu.

Nakula menggerutu dibelakang Queensha. Pertama kali dalam hidupnya Ia tidak diperdulikan. Sekarang Pemuda itu jadi mengerti istilah pacaran rasa jomblo.

"Kalo gitu ke kantin yuk!"

Fla melirik jam ditangannya. Sebentar lagi jam istirahat tiba dan dia benci keramaian. Beda dengan Naura yang semangat dan antusias bertemu banyak orang.

"Ga"

"Yaudah, markas aja. Btw, Kenapa kamu tiba-tiba muncul?" tanya Nakula seraya berusaha meraih dan menggenggam tangan Fla tapi gadis itu malah memasukkan tangan ke saku rok abu-abunya.

"Alter ego muncul karena stress. Maybe Ara kebanyakan beban pikiran. Gue gamau dia jadi gila beneran makannya gue bangkit."

Nakula memiringkan kepalanya sejenak. "Terus kalau alter ego muncul... beban kamu jadi berkurang gitu?"

"Engga tapi seengganya Ara ga banyak pikiran. Gue bakal ambil alih tubuh ini kalau ada si tua bangka itu disekitar dia, karena Ara gabakal tau apa yang terjadi saat gue yang ambil alih"

"Terus kamu dong yang nanggung?"

"Mau gimana lagi?"

Nakula mengangguk. Tak lama Ia tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mengelus surai hitam Queensha.

"Sabar oke? tunggu aku lulus baru kamu jadi milik aku sepenuhnya."

Gadis itu mendelik tajam. Masih terkesan dingin dan mengintimidasi. Pertanda Ia tak suka dengan perbuatan Nakula.

"Iya-iya... maaf" ujar Nakula menurunkan tangannya.

"Terus kenapa kamu muncul sekarang?" tanya Nakula setelah sempat hening beberapa saat.

"Kenapa? ga suka? gue masih pacar lo. Gue bisa mutusin lo mewakili Naura"

Tatapan Nakula menajam saat mendengar kalimat itu. Ia memeluk pinggang Queensha posesif. Mengabaikan tatapan Queensha yang tidak kalah tajam dan pukulan yang Ia dapat diperutnya.

"Jangan coba-coba." ucap Nakula tajam. Seperti biasa jika moodnya memburuk maka aura menyeramkan akan menguar disekitarnya.

"Tapi biarin Ara ngambil alih..." Nakula kembali merengek saat moodnya membaik.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang