Bantu share keteman kalian ya! biar ngakak bareng kita:v
follow juga akun aku ya! biar tau info♥.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.
Gibran melangkahkan kakinya menuju meja tempat Darka dan Chilla makan. Raut wajah cowok itu terlihat khawatir pasalnya Ia tidak menemukan Naura dimanapun.Saat sampai wajah masam dan tatapan tajam Darka yang menyambutnya.
"Kenapa liatin gue kayak gitu? suka ya?" tanya Gibran lalu dengan santai duduk disamping Chilla yang tengah memakan makanannya dengan mata yang berat karena mengantuk.
"Najis! kapok gue nraktir lo Gib! merambat kemana-mana traktirannya" ujar Darka kesal.
Awalnya tujuan Darka mentraktir Gibran adalah supaya temannya itu dapat sekali-sekali bergaul dengan warga sekolah. Mereka sudah kelas 12. Itu artinya sebentar lagi mereka segera lulus dan akan sangat jarang memiliki waktu bertemu lagi. Tapi pada akhirnya, traktirannya bertambah banyak karena Gibran.
"Jadi ga ikhlas nih?" tanya Gibran ikut kesal.
Adiknya tidak bisa ditemukan dimana-mana. Yang membuatnya khawatir adalah Gadis itu hilang bersama Nakula. Dan ditengah kekhawatirannya, Gibran tambah dibuat kesal oleh Darka.
Beruntung wajah polos nan lugu Chilla bisa menetralisir kekesalannya. Ya walaupun Gibran tau, teman sepergoblokan adiknya ini tidak sepolos dan selugu wajahnya.
"Bukan gitu elah! baperan amat lu"
Nyali Darka menciut. Ingatan tentang para korban kemarahan Gibran yang mengenaskan terlintas dikepalanya. Tentu saja Darka tidak mau mengalami nasib yang sama.
Hening di meja mereka setelah Darka mengatakan hal itu. Ralat, hanya terdengar dengkuran halus Chilla yang sudah menyelesaikan makannya dan kini menyedot es teh dengan mata terpejam.
"Gib, jenis manusia ternyata banyak ya" ucap Darka dengan mata yang melirik Chilla.
"Cuma dua" ucap Gibran.
"Apa aja?" tanya Darka antusias.
"Manusia pintar, gue contohnya dan manusia bodoh. Eum... Lo contoh yang bagus"
"Sialan!"
.ʕ•ε•ʔ.
Hari sudah mendekati pagi dan Naura masih belum bisa dihubungi begitupun dengan Nakula. Gibran bahkan pergi ke rumah Nakula tapi mereka juga tidak ada disana.Gibran mengacak rambutnya frustasi sembari menatap layar ponselnya berharap ada jawaban dari Naura.
"KABAR GEMBIRA, UNTUK KITA SEMUA! KULIT DUREN, KINI ADA EKSTRAKNYAAAA!"
Nyanyian keras itu membuat Gibran terlonjak kaget. Cowok itu menatap ke arah pintu dan ternyata pelakunya tidak lain adalah Naura.
Tak!!!
"AW! BANG GIB IH! jidat Yura makin jenong ini!!" rintih Naura saat Gibran mendekat dan langsung menyentil pelan dahinya.
"Masih inget pulang hm?"
"Masih lah! Yura ga tersesat dan lupa arah jalan pulang kok! kan Yura tanpa Bang Gib bagaikan butiran berlian" ujar Naura agak melenceng dari topik.
"Kemana aja? kenapa baru pulang sekarang?!" tanya Gibran tajam.
Naura menunduk takut. "Bang Gib jangan galak-galak dong... Keponakan Bang Gib ketakutan tau" cicit Naura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby
Teen FictionBagaimana jadinya jika gadis manis nan manja mendapat musibah cowok badboy tapi hanya manja padanya? sungguh itu adalah mimpi buruk karena itulah yang dirasakan Naura sekarang. . . . "Naura! Nakula mau coklat itu..." "Ck. untung sayang" . . . [Tee...