Ges follow IG gua dong:(
@_gungambika_-Istri Shotaro gemay valid no debat
.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.
Ruangan yang biasa ditempati Naura itu kini dengan sabar menampung suara tangisan dan raungan pemiliknya. Gadis itu membiarkan lantai yang dingin mengenai tubuhnya. Meringkuk seperti janin seraya menangis tanpa suara.Kenapa semua orang menjauh darinya? Ia tidak pernah merepotkan orang lain bahkan sesederhana meminta orang lain mendengarkan keluh kesahnya. Ia memendam semuanya sendiri bahkan menutupnya rapat-rapat.
"Mami... kenapa semua orang jahat? Yura capek" lirih Naura seraya menyayat tangannya sendiri. Tidak peduli itu tempat yang mudah terlihat sekalipun.
Gadis itu melirik pergelangan tangannya yang terlihat mulus. Ada setitik rasa ingin mengakhiri hidupnya namun alter egonya lebih cepat dari itu.
"Jangan bodoh Naura..." lirih Queensha walaupun di dalam sana Naura masih meraung kecewa.
Queensha memutuskan untuk membersihkan dirinya dikamar mandi. Luka goresan yang ditorehkan Naura cukup parah namun itu belum seberapa dibandingkan depresi berat yang Ia alami selama ini. Naura telah banyak menderita dan Queensha bertekad untuk terus mempertahankan hidup Naura agar Ia bisa membalaskan dendamnya pada mereka yang berani membuatnya menangis.
Setelah membersihkan diri agar terlihat lebih baik walau tidak banyak yang berubah, Queensha mengambil kunci mobil milik Gibran yang tidak dibawa oleh pemuda itu.
Tujuannya saat ini adalah rumah Nakula. Selain karena pesan singkat yang Ia terima, melainkan juga Ia ingin meluruskan masalah mereka. Queensha yakin ini hanyalah masalah penyampaian Naura yang kurang tepat sehingga membuat Nakula emosi. Setidaknya Ia mencoba. Hanya Nakula harapan terakhir Queensha.
Setelah sampai dipekarangan rumah megah itu, Queensha segera turun dan mengetuk pintu utama kediaman keluarga Ditya. Tidak lama, pintu itu terbuka dan menampilkan sosok Sadewa yang langsung memeluknya.
"KAKAK CANTIK!! SADEWA KANGEN... TEMENIN DEWA KONDANGAN AYOKKK! SADEWA JONES SOALNYA!" teriak Sadewa seraya menggoncang-goncangkan tubuh Queensha heboh.
Queensha yang tidak tahu cara berhadapan dengan manusia bodoh mencoba berdehem untuk menyadarkannya. Ia memberikan raut dan tatapan dinginnya seperti biasa.
"Ah... Kak Sha!" seru Sadewa ketika menyadari orang yang dipeluknya adalah sisi lain Naura.
"Nakula?"
"Bukan itu kakak saya! saya Sadewa! lewat tiga tahun je..." seru Sadewa namun Queensha hanya diam tanpa berniat menanggapi.
"Kak Sha mah! Sadewa ngambek!"
"Serah. Mana Nakula?"
"Naura?" suara berat itu datang dari arah dalam rumah. Pemilik suara itu tidak lain adalah Ditya yang datang karena mendengar suara ribut anaknya.
"Ini Kak Sha! bukan kakak cantik!" ralat Sadewa sedangkan Ditya mengangguk.
"Masuk dulu. Anak itu masih tidur jam segini. Lagipula ada yang ingin saya bicarakan" ucap Ditya.
"Ikut dong Pa!" pinta Sadewa.
"Bocah jangan kepo ntar giginya hitam" ketus Ditya membuat Sadewa mempoutkan bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Baby
Teen FictionBagaimana jadinya jika gadis manis nan manja mendapat musibah cowok badboy tapi hanya manja padanya? sungguh itu adalah mimpi buruk karena itulah yang dirasakan Naura sekarang. . . . "Naura! Nakula mau coklat itu..." "Ck. untung sayang" . . . [Tee...