32. Nasi goreng

79.1K 10K 1.8K
                                        

Kencengin dulu atuh votenya
-Istri Taeyong

.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

"Sekian pertemuan kita kali ini, tugas dikumpul minggu depan. Ibu harap semua mengerjakan. Selamat siang" ucap Bu Indah mengakhiri jam pelajarannya.

"Siang Bu!!" jawab tiga puluh siswa itu serempak.

Semua orang terlihat merapihkan bawaannya masing-masing. Kecuali Naura yang terlihat masih mencatat apa yang tertulis di papan.

"Ga ke kantin Ra?" tanya Chilla setelah selesai menguap. Masih mengumpulkan nyawa.

"Chilla duluan aja. Yura lagi mempersiapkan masa depan bersama  bule ganteng"

"Bucin dasar" cibir Chilla.

"Mending Ara bucinin cogan daripada bucinin kasur kayak kamu"

"Serah deh. Gue mau kekantin abis itu lanjut tidur. Lo nitip ga?"

"Engga deh ntar Yura nyusul. Dah dikit lagi ini"

"Yodah duluan."

Tinggalah Naura sendirian didalam kelasnya. Setelah selesai mencatat, Ia membuka sketchbooknya dan kembali menggambar. Menorehkan satu persatu garis hingga membentuk sebuah karya yang indah.

Ketika tengah terlarut dalam kegiatannya, Ia dikejutkan dengan bunyi gebrakan dimejanya. Gadis itu mendongak kemudian Riska,Laura dan Monalah yang dilihatnya.

"Wanzayyy... kenapa Kak? demen banget nyariin Yura. Ngefans yak? ahayyy Yura punya fans" ujar Naura heboh.

Laura yang kembali memakai penampilan polosnya menggeram kesal. Gadis itu menarik rambut Naura yang tergerai bebas agar mendekat padanya. Tidak peduli dengan ringisan yang keluar dari bibir Naura.

"Heh! Nakula itu milik gue ya! putusin Nakula sekarang juga" ucap Laura tajam.

"Sshhh... emang alasannya apa kak? kameranya dimana? udah diselidikin?" tanya Naura sesekali merintih karena kuatnya jambakan Laura.

"Lo pikir kita tim katakan cerai?!" tanya Riska emosi.

"Yamaaf aku kan gatau..."

"Udahlah! sekarang bawa dia ke gudang" ucap Laura.

Riska dan Mona memegang kedua tangan Naura. Tentu gadis itu melawan namun tenaganya tidak cukup untuk melawan dua siswi yang merupakan kakak kelasnya.

Mereka membawa Naura dengan mudah karena jarak kelas dengan gudang yang dekat juga koridor yang sepi membuat mereka dapat dengan leluasa menjalankan tindakannya tanpa takut.

Sampai digudang Naura didorong hingga jatuh terduduk. Membuat gadis itu merintih seraya memegangi pinggangnya.

"Arghhh... makin rata dah tuh" rintih Naura.

"Ikat dia" ucap Laura memberi perintah.

Mona dan Riska mengangguk. Mereka mengambil tali yang tersimpan digudang kemudian melilitkannya ditubuh Naura.

"Kakak-kakak cantik tapi masih cantikan Yura, jangan diiket dong... Yura bukan nasi goreng tau! nahkan jadi laper!" ucap Naura tak diindahkan oleh mereka.

Seringaian tercetak dibibir Laura saat melihat Naura yang sudah terikat dengan cukup kuat dan sulit untuk melepaskannya.

"Lo! Gue suruh baik-baik malah ngeyel. Yaudah kekerasan berati"

"Kak Cimoy kenapa sih? FYI wanzayyy... Ka Nakul duluan yang bilang Yura pacarnya! bukan Yura tuh"

Satu tamparan mendarat dipipi Naura. Cukup keras melihat ujung bibir itu yang mengeluarkan darah.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang