53. Projen

67K 9.5K 3.8K
                                    

Yg ga follow+vote vanthatnya bisulan astungkara🙏

BTW BB msih open member silahkan join melalui link dibio instagram aing tpi harus polow dulu ntar w tikam klo engga!

-Istri Jeno

.ʕ•ε•ʔ.
.
.
.

Pria paruh baya itu memakirkan mobilnya di garasi rumah kemudian kembali berjalan masuk sambil mengeluarkan siulan ringan. Ia baru pulang dari kantornya dan Ditya tidak sabar untuk marathon drama Ikatan Lele.

Namun baru saja Ia membuka pintu, hal pertama yang Ia dapati adalah Sadewa dan seorang gadis yang terlihat tidak asing tengah santai memakan pop mie sembari bermain ular tangga sementara putra sulungnya tergeletak tak berdaya disamping mereka.

"Kakak cantik jangan curang dong! berhenti diekor black mamba mana bisa naik keatas!" protes Sadewa saat lawan mainnya dengan santai naik melalui ekor ular.

"Tadi istrinya Chanyeol udah kasih sianida ke pink mamba. Ceritanya muntah gitu" jelas Naura.

Bak sinetron, Ditya menjatuhkan bungkusan batagor yang Ia beli dengan wajah kaget walaupun tangannya tidak licin sama sekali. Segera Ia berlari menghampiri putra sulungnya dengan gerakan lambat.

"Papa Ditya kenapa Sad?" tanya Naura bingung.

Sadewa mendecak malas seraya merotasikan bola mata. "Biasalah, syndrome toktok. Dipikirannya sekarang dia lagi slomo sama ada efek bling-bling terus soundnya not your barbie girl" 

"Wanzayyy Papah Ditya bobrok juga ya?"

Sadewa mengangguk menyetujui. "Semuanya juga bobrok. Cuma authornya yang kalem"

Kembali pada Ditya, Pria paruh baya itu memompa dada Nakula dengan raut wajah panik. Tidak ada pengalaman sama sekali namun hal itulah yang Ditya lihat disinetron azab sering bermain toktok. Tapi sepertinya berhasil karena Nakula terlihat mulai sadar.

"Akhirnya, Papa kira kamu meninggal sebelum bisa Papa jual... Sia-sia dong Mama mungut kamu waktu itu" ucap Ditya terharu. Ia memeluk sang putra sulung seraya menepuk kepala anaknya tak berperasaan.

"Bacot anying kepala gue sakit" umpat Nakula. Seperti biasa, tutur katanya tidak boleh ditiru.

"Sakit kepala? minum kiranti!" celetuk Sadewa menirukan nada iklan dan dibalas kekehan Naura.

Nakula yang tadinya memijat pelipis langsung menoleh kesumber kekehan. Dilihatnya sekarang seorang gadis yang selalu hadir dalam mimpi kini berada dihadapannya. Masih sama, tidak ada yang berubah.

Merasa dirinya diperhatikan Naura memasang senyum manis, kembali menyapa Nakula dengan 'hai bule ganteng' Nakula masih tidak percaya dan ingin pingsan lagi tapi kepalanya sudah lebih dulu dipukul sadis oleh Sadewa menggunakan centong sayur.

"Heh! pingsan lagi boneka projen lu gue bakar" ancamnya pada sang Kakak. Sadewa nampak tertekan sedangkan Nakula hanya mendesis sinis.

"Pa" panggil Nakula dibalas deheman oleh Ditya yang kembali mengambil bungkusan yang sempat Ia jatuhkan.

"Sejak kapan lo melihara kunti?" tanya Nakula masih memperhatikan Naura dengan seksama. Ia mengira Naura merupakan makhluk astral karena gadis itu tidak pernah memudarkan senyum lebarnya sedaritadi.

Big BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang